DBD di Basel, HMI Desak Pemkab Bertindak Cepat

DBD di Basel, HMI Desak Pemkab Bertindak Cepat

Fitri Napisa --Foto: ist

BABELPOS.ID, TOBOALI - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menelan korban di Bangka Selatan (Basel) disorot Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Babel. Melalui Sekretaris Umum Korps HMI-Wati (KOHATI) HMI Cabang Babel, Fitri Napisa, mendesak Pemkab Basel sigap menanganinya.

Fitri Napisa mengingatkan, jika terlambat ditangani DBD sangat berbahaya dan berdampak fatal bagi penderitanya.

"Demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti pembawa virus demam berdarah. Gejala DBD yang terlambat dikenal dan diobati dapat menyebabkan perdarahan dalam berbahaya," tegas mahasiswi kebidanan Institut Citra Internasional Babel ini.

BACA JUGA:Kasus DBD Meningkat, Bupati Basel Intruksikan Ini

BACA JUGA:Kasus DBD Meningkat, Ternyata 90 Persen Rumah di Kelurahan Teladan Banyak Jentik Nyamuk

Fitri menyoroti kasus DBD dan DD yang sudah sangat tinggi di Basel, hingga 156 kasus dan sudah ada korban jiwa balita.

"Menurut data pada pekan ke 2 bulan Mei 2024 jumlah warga yang terkena DBD menembus 156 kasus. Menurut data tersebut adalah jumlah warga Bangka Selatan yang terjangkit DBD dan DD sejak priode Januari hingga Mei 2024 menembus 156 kasus. Mirisnya dari ratusan kasus itu menyebabkan dua orang balita meregang nyawa," ujarnya. 

Jumlah tersebut menurutnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan. "Total kasus DBD dan DD sudah 156 kasus. 79 kasus DD dan 77 kasus DBD serta seorang balita meninggal dunia," imbuhnya.

Data yang dipegang Fitri, sebaran kasus DBD yang paling banyak ada di wilayah Kecamatan Toboali dengan 49 kasus disusul Tukak Sadai 18 kasus dan Airgegas 5 kasus, Simpang Rimba 4 kasus dan Kecamatan Payung 1 kasus.

Fitri mendesak Pemkab Basel cepat tanggap menangani penyebaran DBD dan DD dengan melakukan berbagai macam tindakan pencegahan.

BACA JUGA:Kasus DBD di Basel Meningkat, Ini Himbauan RSUD Kepada Masyarakat

BACA JUGA:Ada Peningkatan Pasien DBD di RSUD Basel, Mayoritas Anak-anak

"Kemudian kita minta  kepada Pemkab Basel untuk sadar akan pentingnya kesehatan masyarakat terutama dimusim penghujan karena DBD yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti pasti meningkat, jadi pemerintah harusnya sadar akan hal tersebut untuk dapat bekerja sama dengan tim kesehatan, turun ke lapangan dan memberikan beberapa tindakan pencegahan kepada masyarakat seperti memberikan vaksin atau memberikan obat Abate untuk memperpendek siklus perkembangan larva nyamuk, sehingga larva nyamuk akan mati sebelum menetas agar setidaknya dapat mengurangi jumlah penduduk yg terkenal DBD," imbuhnya.

Selain itu, perlu upaya pencegahan agar nyamuk Aedes Aegypti tidak bersarang dengan menerapkan 3 M, yaitu menutup, menguras dan mengubur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: