Mencegah Perilaku Bullying di Sekolah

Mencegah Perilaku Bullying di Sekolah

Sarif--Foto: ist

Langkah pencegahannya;

Melihat begitu besarnya dampak negatif bullying, terhadap korban (peserta didik) , maka fenomena bullying harus mendapatkan perhatian dan penanganan serius dari pihak terkait. Untuk menghentikan bullying dibutuhkan kolaborasi, orang tua, guru, dan pihak lainnya mencegah terjadinya bullying di sekolah. Agar Indonesia memiliki generasi emas kedepannya.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah perilaku bullying disekolah, yaitu 1) Mengajak peserta didik untuk menerapkan sikap toleransi/menghargai di lingkungan sekolah atau dimasyarakat. 2) Mengubah perspektif negatif akan perbedaan budaya, ras dan etnik menjadi perspektif positif yang menganggap bahwa heterogenitas adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa. 3) bangun komunikasi intensi antara guru dan siswa, anak bukan dijadikan objek tapi sebagai subjek. 4) diadakannya sosialisasi rutin tentang perundungan oleh guru internal ataupun pembicara dari luar yang ahli dibidangnya. 5) Guru menegaskan secara tegas kepada seluruh siswa bahwa tindak perundungan adalah perilaku yang tidak bisa diterima ditolerin.

BACA JUGA:Green Leadership untuk Generasi Mendatang

BACA JUGA:Optimalisasi UMKM Keberlanjutan

6) Guru juga harus mengajak siswa berani bersuara melaporkan tindak bullying yang terjadi di lingkungannya. Dan, kemudian secara bersama-sama melawan segala bentuk perundungan yang dapat membuat siswa mengalami trauma. 7) guru dan orang tua juga harus menjadi pendengar yang baik bagi anak, ketika mereka mengungkapkan apa yang mereka rasakan bukan menjusment mereka ketika mereka mengungkapkan permasalahan yang mereka hadapi. 8) guru BK harus lebih aktif menanggapi setiap permasalahan bullying sekalipun sifat bullyingnya ringan. Sebab itu bisa mengarahkan perilaku bullying yang lebih berat. 9) guru dan orang tua korban bullying maupun pelaku bullying harus kontak mata, dengan tujuan kerjasama untuk meminimalisir perundungan. 10) menanamkan kepada diri peserta didik nilai-nilai agama. 11) peserta didik dilibatkan dalam berbagai aktifitas baik organisasi, kewirausahan, olahraga, kegiatan ekstrakulikuler, maupun pengembangan keterampilan/bakat si anak. 12) Pemberian sanksi dan aturan yang tegas, adil, dan bijak mengenai tindakan bullying di lingkungan sekolah perlu digaungkan dan dilakukan dengan tegas. Hal tersebut perlu guna menimbulkan efek jera bagi para pelaku. Hal itu diharapkan dapat mengubah pola pikir dan tingkah laku mereka menjadi lebih baik.

Dengan mewujudkan perilaku baik peserta didik tentunya akan berdampak baik pula untuk sekolah, anak dan orang tua. Selain itu, akan melahirkan prestasi-prestasi yang luar biasa baik dibidang akademik, social, maupun non akademik. Tentunya, masyarakat pun akan berbondong-bondong untuk memasukan anaknya di sekolah tersebut.(*)

BACA JUGA:PEREMPUAN, POLITIK MELAWAN MITOS

BACA JUGA:PESTA, SIMULACRA DAN DEMOKRASI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: