Tim Etnobiologi UBB Eksplor Suku Jering, Ada Sedekah Gunung Hingga Bubur Sure
Tim Etnobiologi UBB Saat Eksplor Suku Jering--Ist
BABELPOS.ID, SIMPANG TERITIP - Team based project mata kuliah Etnobiologi Universitas Bangka Belitung (UBB) melakukan kunjungan ke Suku Jering, tepatnya di Setana Jering Amantubillah, Desa Pelangas, Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat.
Kegiatan ini mengusung tema "Inventarisasi, Eksplorasi dan Identifikasi Biodiversitas dalam Kearifan Lokal Pangan, Obat-obatan, Kesenian dan Kebudayaan Suku Jering".
Selama kunjungan, tim melakukan wawancara, observasi, dan pencatatan terkait kearifan lokal pangan, penggunaan tumbuhan obat tradisional, kesenian dan kebudayaan suku Jering.
BACA JUGA:Diskusi Publik di UBB, Ombudsman Ingatkan Pentingnya Kolaborasi Penanganan Anak Putus Sekolah
BACA JUGA:Bantu Masyarakat, Mahasiswa Teknik Mesin UBB Hasilkan 7 Alat Ini
Imam Setana Jering Amantubillah, Radindo mengatakan adat istiadat Desa Pelangas memang banyak, mulai dari perayaan, ritual bahkan kehidupan sehari-hari.
"Ada juga obat-obatan dan ritual yang ada, bisa dari ritual asli maupun ritual terapan yang artinya sudah bergabung dengan dunia modern. Adapun kegiatan-kegiatan kita baik ritual, perayaan ataupun obat-obatan biasanya ada ilmu-ilmu biologinya," ujarnya, Kamis (30/11/2023).
BACA JUGA:Libatkan 200 Mahasiswa, Kelas Case Method MK Genetika Biologi UBB Sukses Digelar
BACA JUGA:Pengabdian Masyarakat, Dosen UBB Beri Wawasan Pemantapan Nilai Kebangsaan Bagi Siswa SMAN 1 Bakam
Ia mengatakan, sedekah gunung merupakan salah satu acara adat yang dilakukan setiap tahun di hari ke-14 bulan Muharram kalender hijriyah.
"Sedekah gunung dilakukan di bukit Penyambung Desa Pelangas. Pada malam sebelum dilakukan sedekah gunung dilaksanakan ritual adat yaitu Mandi Gong. Pada saat ritual sedekah gunung dukun membawakan sajen menggunakan wadah (Kiding) dari anyaman daun Lais," terangnya.
Selain sedekah gunung, adapun pada bulan muharram sendiri umumnya masyarakat Jering melakukan gotong royong di rumah salah satu tetuah yang dipanggil 'Atok Jum' untuk membuat makanan khas dalam merayakan bulan tersebut.
"Makanan itu dinamakan Bubur Sure, biasanya kami membawa bahan bakunya masing-masing dan dibuat bersama dirumah Atok Jum," ujar Radindo.
BACA JUGA:Expo Fisika VI UBB, Tunjukkan Fisika Itu Tidak Sulit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: