MAKT, Tudung Saji dan Timah Jadi Ikon Ibukota Provinsi

BABELPOS.ID.- Ada dua ikon yang tergabung dalam satu bangunan Masjid Agung Kubah Timah (MAKT) Pangkalpinang yang diresmikan Jumat (10/11) 2023) itu.  

Tudung Saji, adalah salah satu ciri khas ketika warga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar kegiatan nganggung.  Tudung saji adalah penutup makanan yang dibawa warga ke hajatan.  

Timah, adalah hasil tambang yang juga menjadi ciri khas Babel.  Bicara timah, bicara Babel.  Tak hanya timah untuk kebutuhan dalam negeri, tapi juga untuk kebutuhan dunia.

BACA JUGA:Titik Nol, Jadi Pusat Objek Wisata Ibukota Provinsi Babel, Pangkalpinang

Bentuk bangunan seperti yang dikemukakan Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil alias Molen, itu adalah bentuk Tudung Saji.  Bentuk tudung saji memang mirip dengan kubah masjid.  Tudung saji dalam penampilannya warna-warni.  Sekiranya MAKT dicat warna-warni, maka bisa jadi Masjid Tudung Saji.  

Namun, MAKT dilapisi timah serta beberapa bahan lain yag sewarna timah -yang tak mungkin dilapisi timah semua mengingat biaya-- sehingga satu lagi ikon melekad di MAKT, yaitu ikon daerah penghasil timah.  

Jadilah, selaku Ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitug (Babel), dua ikon dan ciri khas Babel tudung saji dan timah ada dalam satu bangunan.  

''Lebih lengkap agik, kalau nanti tanaman yang ada di sekitar masjid ditanam pulik sahang ok, jadi kalau urang luar yang datang jadi tahu, ok ini ok lada tuh,'' celetuk seorang warga.

BACA JUGA:Alhamdulillah... Ditandai Ini, Pembangunan Masjid Agung Kubah Timah Dinyatakan Rampung

MAKT Terbesar Asia Tenggara

"Alhamdulillah, peresmian masjid hari ini dihadiri sekitar 2.000 lebih warga Kota Pangkalpinang," kata Maulan Aklil di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan pembangunan Masjid Agung Kubah Timah mengambil konsep tudung saji yang menandai wujud kearifan lokal dan timah sebagai komoditas utama Provinsi Babel.

Konsep arsitektur masjid ini dimatangkan pada 2021 dan 2022 dilakukan perencanaan tekhnis dan Masjid Agung Kubah Timah dibangun di bekas gudang beras dengan luas lahan 5.852 meter persegi.

"Masjid Agung Kubah Timah ini terdiri lima kubah, ketinggian kubah pertama 16 meter, diameternya 32 meter dengan daya tampung 2.000 orang jemaah," ujarnya.

Sumber: