Istana & Senayan

Ahmadi Sofyan - Penulis Buku /Pemerhati Sosial Budaya--
2024 bukan saja Tahun Politik karena Pemilu, tapi harusnya menjadi tahun Introspeki Bangsa. Sebab penting bagi bangsa ini melakukan ajang introspeksi diri sebagai Bangsa yang katanya gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo, namun pada kenyataannya kita “bangkrut” sebagai sebuah negara. Siapa saja wajib introspeksi diri, baik itu rakyat terlebih lagi pejabat yang pernah dan sedang diamanahkan mengelola negeri ini. Introspeksi Bangsa bukan mencari siapa yang benar dan salah, siapa yang hebat dan tidak hebat. Kita berbicara “What” (apa) bukan “Who” (siapa). Sebab selama ini kita selalu bicara orang, bukan konsep, mutu, sistem dan kebutuhan negeri. Kita selalu berbicara orangnya bukan negara.
Sebab kita akui, selama ini Indonesia defisit negarawan tapi surplus politisi. Sehingga Pemberitaan di media jauh lebih banyak menuliskan tentang ocehan politisi ketimbang nasehat dan petuah negarawan. Layar televise dan media sosial lebih heboh memberitakan teriakan politisi ketimbang petatah petitih negarawan. Kita sebagai bangsa, seringkali masih bersikap kekanak-kanakkan, namun merasa paling dewasa. Kita sering menganggap diri Musa padahal nyatanya adalah Fir’aun setidaknya Qorun. Kita seringkali merasa Naga padahal hanyalah seekor cacing. Kita ngerasa diri adalah mutiara bangsa, padahal hanya seonggok debu tak berharga. Yuk, kita semua introspeksi diri. Semunya! Terutama yang di Istana dan di Senayan.
Sebab, jangan sampai kedepannya ada teriakan rakyat: “Istana Hantu dan Setan Senayan!” Semoga tidak!! Kalau saya amah cukup di Istana
Kebun eh, Pundok Kebun…
Salam Istana!(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: