Ada 10 Kasus Penyakit Kaki Gajah di Bangka Tengah

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, drg M. Annas Ma'ruf --
BABELPOS.ID, KOBA - Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) saat ini jumlah penderita penyakit kaki gajah di wilayahnya ada 10 kasus.
Diketahui, kaki gajah atau filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan oleh nyamuk sebagai vektor perantaranya.
Penyakit ini menyebabkan penderitanya mengalami pembengkakan pada tungkai kaki. Selain itu, pembengkakan juga bisa terjadi pada bagian tubuh yang lain seperti lengan, kelamin, dan dada.
BACA JUGA:Pemilih NU dan Muhammadiyah
Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah, drg. M. Annas Ma’ruf mengungkapkan bahwa masih ada 10 kasus penderita kaki gajah di Bangka Tengah saat ini.
“Itu data penderita yang masih ada dari tahun 2000. Jumlahnya sebenarnya lebih banyak, tapi memang ada yang meninggal dunia, karena sudah terlalu parah,” ujar Annas, Minggu (24/9/2023).
Dikatakan Annas, seperti yang diketahui bersama, penyakit filariasis atau kaki gajah ini merupakan penyakit yang tidak bisa sembuh. Namun, efeknya bisa dicegah dengan berbagai penanganan.
BACA JUGA: Hari Ini, Rudi Center Screening Calon Pasien Operasi Katarak di Bangka Tengah
“Untuk yang 10 kasus tersebut sekarang ini sudah mulai membaik dan tidak terlalu parah,” ujarnya.
Ia menuturkan, sebanyak 10 orang penderita filiariasis yang ada di Bangka Tengah saat ini semuanya sudah di atas 40 tahun.
Lebih lanjut, untuk penanggulangan filariasis sendiri dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya pemberian obat pencegahan filariasis, penanganan pasien, pengendalian faktor resiko, dan penyuluhan tentang filariasis kepada masyarakat.
BACA JUGA:Wow! Redmi Note 13 Pro+ Punya Kamera 200 MP
Kemudian, Annas menerangkan bahwa penyakit filariasis juga lebih beresiko menginfeksi masyarakat yang tinggal di lingkungan kumuh dan tidak terawat.
“Salah satunya faktor itu, karena penyakit ini kan disebabkan oleh infeksi cacing yang dibawa oleh nyamuk,” tutupnya. (sak/ynd).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: