Waspada Dini Frambusia, Jaga Perilaku Hidup Sehat

Waspada Dini Frambusia, Jaga Perilaku Hidup Sehat

Sosialisasi pencegahan penyakit Frambusia yang digelar DKPPKB Basel.--Ilham

BABELPOS.ID, TOBOALI - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) mengingatkan masyarakat mewaspadai penyakit Frambusia.

Frambusia merupakan penyakit yang termasuk ke dalam kelompok tropis terabaikan (Neglected Tropical Disease). Frambusia atau dalam beberapa bahasa daerah disebut patek, puru, buba, pian, parangi, ambalo adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum subspecies pertenue yang hidup di daerah tropis.

Adapun Penularannya frambusia ini melalui lalat atau melalui kontak langsung dari cairan luka penderita ke orang yang mempunyai kulit yang luka atau tidak utuh.

BACA JUGA:Basel Raih UHC Award, Musani: Jangan Ada Rumah Sakit Menolak Pasien

Kepala Bidang P2p DKPPKB Basel, Slamet menyebutkan, penyakit Frambusia sangat erat kaitannya dengan kebersihan individu dan lingkungan, gejala yang tampak biasanya terdapat luka/koreng yang khas pada pergelangan kaki, lengan ataupun muka.

"Kewaspadaan dini terhadap frambusia juga melibatkan peran serta masyarakat untuk menjaga perilaku hidup bersih dan sehat," ujarnya, kamis (07/09).

BACA JUGA:DPPP Basel Gencar Sosialisasikan Penyakit Rabies

Meski sampai saat ini belum ditemukan penderita frambusia di wilayah Basel, namun kegiatan penyampaian informasi serta edukasi maupun pemeriksaan pada anak sekolah dan masyarakat tetap terus dilaksanakan. 

"Sehingga bagi masyarakat yang mempunyai gejala tersebut untuk dapat dilakukan pemeriksaan di fasilitas pelayanan kesehatan guna pemeriksaan lebih lanjut," ucapnya.

BACA JUGA:Alasan Sakit, 12 Peserta CPPPK Basel Berhalangan Hadir di Ujian SKD

Kegiatan deteksi dini frambusia baik penyuluhan maupun pemeriksaan langsung terhadap suspek frambusia telah mulai dilaksanakan di hampir semua wilayah kerja Puskesmas se Bangka Selatan dengan sasaran utama adalah anak sekolah dasar (SD). 

Demi untuk menambah pengetahuan terkait penyakit frambusia maka DKPPKB menggelar kegiatan Workshop Pre Assessment Sertifikasi bebas Frambusia yang melibatkan pimpinan Puskesmas, dokter beserta tim lainnya yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kompetensi petugas kesehatan dalam penanggulangan frambusia di daerah non endemis.

"Kita gelar workshop ini guna memberikan pengetahuan terkait penyakit frambusia ini yang mana sangat erat kaitannya dengan pola hidup sehat," jelas Slamet.

BACA JUGA:Puskesmas Toboali Gelar Pelayanan KB Serentak Selama 2 Hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: