Liu Ngie Sang 'Robin Hood'. Pejuang Tionghoa Digantung Belanda di Pasar Mentok

Liu Ngie Sang 'Robin Hood'. Pejuang Tionghoa Digantung Belanda di Pasar Mentok

Liu Ngie Saat Ditangkap Dengan Kawalan Ketat Tentara Kolonial Belanda, Serta Tangan dan kaki Drantai Besi.--

BABELPOS.ID.- Nyali pejuang etnis Tionghoa, 'Liu Ngie Sang Robin Hood', benar-benar luar biasa. Meski tidak terang-terangan, namun dukungan masyarakat mengalir padanya.  

Tak hanya dari etnis Tionghoa, dukungan juga datang dari etnis Melayu dan pribumi lainnya.

Meski pemberontakan yang dilakukan Liu Ngie setelah 50 tahun penangkapan dan pembuangan Depati Amir --Pahlawan Nasional asal Bangka Belitung-- namun semangat perlawanan rakyat yang merasa senasib sepenanggungan atas tekanan kolonial belanda tak pernah surut.

BACA JUGA:Liu Ngie Sang 'Robin Hood'. Pejuang Tionghoa Penentang Penjajah Belanda dari Bangka

Ini pula yang membuat gerakan Liu Ngie didukung semua etnis yang ada.

Mengapa pemerontakan Liu Ngie sama dengan ala Robin Hood?

Ternyata, kegiatannya dari hasil merampok dan merampas di parit-parit penambangan Timah ia bagi-bagi kepada pribumi Bangka dan orang Tionghoa yang menderita hidupnya.

Sehingga wajar, setiap kali Liu Ngie dan pasukannya masuk ke kampung pribumi Bangka dia dielu-elukan warga.  

''Sewaktu beliau (Liu Ngie.red) tertangkap dan dibawa ke rumah Kepala Distrik di Merawang, disebutkan bahwa halaman rumah tersebut penuh dengan lautan manusia yang ingin melihat sosok Liu Ngie,'' ujar Sejarahwan Bangka Belitung, Akhmad Elvian.

BACA JUGA: Pejuang-Pejuang Tionghoa yang Terbuang Bersama Depati Amir

Dikatakan Akhmad Elvian, gerakan Liu Ngie ini sangat menyita perhatian pemerintah kolonial Belanda yang ada di Bangka saat itu.  Karena Pemberontakan Liu Ngie ini memicu pembrontakan di beberapa distrik.

Liu Ngie melakukan pemberontakan atas Pemerintah Kolonial Belanda di Distrik Koba.  Namun gara-gara itu pula merembet ke beberapa distrik lainnya di Pulau Bangka.   Itu sebabnya ia menjadi target pemerntah Kolonial Belanda untuk segera ditangkap.

Sayangnya, Februari 1900 Masehi, Liu Ngie tertangkap di Distrik Merawang dan pada Tanggal 11 September 1900 dan Liu Ngie kemudian dihukum mati di Kota Mentok (Pasar Mentok).

Saat ditangkap, Liu Ngie sepertinya sengaja diperlihatkan Pemerintah Belanda ke masyarakat dalam kondisi kaki dan tangan dirantai besi.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: