Di Amerika Serikat, Ganja Boleh, Tapi Kangkung Dilarang. Mengapa?
--
BABELPOS.ID.- Dengan alasan medis, beberapa negara mulai melegalkan tanaman ganja. Amerika Serikat, lebih dulu melegalkan ganja. Meski hanya di negara-negara bagian tertentu, bukan secara terpusat atau di tingkat federal.
Terakhir, negeri jiran Indonesia, Thailand yang memperbolehkan masyarakatnya mengonsumsi tanaman candu itu dengan alasan medis pula.
Pemerintah Thailand beralasan melegalkan budidaya dan penggunaan ganja untuk kepentingan medis atau pengobatan, bukan untuk hal-hal yang menimbulkan dampak negatif.
Namun, syukurlah untuk Indonesia tak akan ada pelegalan tersebut.
BACA JUGA:Bunga Kecubung, Si Cantik yang Mematikan. Tapi Bukan Narkoba?
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose tahun lalu menegaskan takkan ada pelegalan itu.
“Tidak ada pembahasan untuk legalisasi ganja. Di tempat lain ada, tetapi di Indonesia tidak ada,” kata Petrus Golose pada sela-sela acara peringatan Hari Antinarkotika Internasional (HANI) 2022 di Badung, Bali, Minggu, 19 Juli 2022.
“Ya biarkan saja negara lain. Kita konsisten untuk tidak (membahas wacana) melegalisasi ganja,” kata Petrus Golose.
BACA JUGA: Modus-modus Penyelundupan Narkoba, Dari Masuk Dubur Hingga Bawang Merah
Hal yang cukup menghebohkan adalah, AS yang membolehkan ganja tapi justru melarang kangkung.
Memang, makan kangkung yang sangat populer di Inonesia ini, bisa menyebabkan kantuk karena mengandung kalium tinggi yang bisa memengaruhi saraf-saraf bagian kepala. Efek samping mengonsumsi kangkung yang tak bersih saat dicuci adalah bisa menyebabkan bakteri yang tertinggal mengiritasi dinding lambung.
Tapi, apa karena itu AS melarang kangkung? Dan, larangan itu menyebabkan kangkung dijual di pasar gelap dengan harga fantastis?
Mengutip Mengerti.id, sayur kangkung merupakan sayuran yang lumrah dikonsumsi rakyat Indonesia. Namun ironisnya, Amerika menganggapnya sayuran ilegal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: