Jokowi dan Paloh

Jokowi dan Paloh

Syahril Sahidir - CEO Babel Pos Grup--

Paloh dan orang-orang Nasdem tampak tak mau buru-buru menilai bahwa jadi tersangkanya Johnny G Plate itu politik.  Jokowi menyatakan mari hormati proses hukum, dan tidak ada intervensi di sana.

 

Tak Mundur, tak Dilepas

 

Mahfud diperkiran akan lama duduk sebagai Plt Menkominfo sampai ada keputusan inkrah atas kasus yang menimpa G Plate.  Dan itu tentu akan diterima semua pihak, dan sangat bisa dikamlumi alasannya, baik secara hukum maupun politis.

Hanya yang menjadi persoalan adalah, bagaimana hubngan Jokowi-Surya Paloh ke depan?

Dalam posisi koalisi yang tak nyaman seerti sekarang ini, memang Jokowi takkan melepaskan Nasdem.  Karena iu sama saja menambah pihak yang ada di seberang dan itu tak elok ketika posisi sudah di ujung jabatan.

Nasdem juga takkan mundur, karena bagaimanapun menyangkut komitmen awal.

Surya Paloh sendiri menyatakan menerima dengan lapang dada jika kadernya dicopot dari kabinet buntut penetapan tersangka ini. Soal reshuffle dia menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi, karena memang hak prerogatif presiden.

"Kita terima. Kita konsisten, itu hak prerogatif presiden. Dan kita tidak pernah bergoyah untuk mengatakan apa yang telah kita utarakan. Konsistensi itu paling tidak itulah sumbangsih yang bisa kita berikan pada partai ini," kata Surya Paloh beberapa waktu lalu.

Surya Paloh juga menegaskan tidak akan mengajukan nama ke Presiden Jokowi untuk menggantikan Plate.

''Enggak ada yang lebih bodoh dari NasDem untuk mengajukan nama baru, tanpa diminta oleh presiden. Sekali lagi, itu adalah hak prerogatif presiden," tuturnya.

Kalau ditanya ke Jokowi siapa ganti Plate, tentu akan dijawab. ''Kan belum tentu bersalah, belum ada keputusan inkrah dari pengadilan.''

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: