Implementasi Bekal Kompetensi Keahlian Siswa Melalui Program Prakerin
Yulizar --Ist
(6) Keterbatasan kemampuan manajemen Kepala Sekolah; dan
(7) Sistem penelusuran tamatan.
Dengan adanya kendala atau permasalahan-permasalahan prakerin, maka perlu penyelesaian dari semua pihak yang terlibat, termasuk siswa sebagai pelaksana prakerin tersebut, mereka harus serius dalam melaksanakan prakerin sehingga tantangan yang ada bisa dihadapi dan mendapatkan hasil terbaik.
Penelitian evaluasi Program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di SMKN 1 Sungailiat dilakukan menggunakan pendekatan Logic Model yang memiliki empat komponen yaitu:
1) Evaluasi Komponen Input
Merupakan pengukuran terhadap suatu proses yang menjadi masukan dalam keterlaksanaan Program Pendidikan Sistem Ganda (PSG), meliputi: rekruitmen calon siswa, persyaratan administrasi guru produktif, kurikulum, sarana dan prasarana serta pembiayaan.
2) Evaluasi Komponen Activities
Menggunakan pendekatan Logic Model, dengan memiliki 4 (empat) aspek meliputi: proses praktek kerja siswa industri, kegiatan belajar mengajar di sekolah, identitas industri, dan kompetensi instruktur.
3) Evaluasi Komponen Output
Penilaian hasil praktek kerja siswa dilaksanakan selama dan setelah menyelesaikan program PSG. Memiliki 2 (dua) aspek evaluasi, meliputi: apek penilaian hasil kerja siswa, dan hasil ujian kompetensi.
4) Evaluasi Komponen Outcomes
Pada komponen ini memiliki 4 (empat) aspek yang akan dievaluasi, meliputi: serapan tamatan di dunia kerja dan masa tunggu.
Program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di SMKN 1 Sungailiat tidak saja hanya melibatkan siswa sebagai pelaku program PSG tersebut, tetapi juga melibatkan guru, dan dunia usaha/ industri yang menjadi tempat dilaksanakannya Program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) tersebut. Siswa yang melaksanakan Program PSG adalah siswa kelas XI yang diharapkan sudah mendapatkan bekal terkait kompetensi keahlian yang dibutuhkan saat melaksanakan Program Pendidikan Sistem Ganda (PSG).(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: