Bujang Pede: Pesan Sang Paman

Bujang Pede: Pesan Sang Paman

Bujang PeDe--

BARU saja mereka berkumpul di sore itu, Ipank sudah memperlihatkan wajah galau

''Kenapa Pank, muka jelek gitu?'' ujar Odoy sekenanya.

Ipank tak menjawab.  Bujang yang juga merasa ada yang beda dengan Ipank, mencoba menengahi.

''Gimana kami bisa bantu masalahmu kalau cuma diam?'' ujar Bujang.

''Malam ini juga aku harus ke rumah Pamanku.  Penting sekali.  Yang kutakuti Paman ini sudah sakit parah.  Kalian tahu kan, Pamanku yang satu itu yang sering membiayai aku?'' ujar Ipank, yang diangguk kedua sohibnya.

''Oke, kami temani kamu ke sana...'' tegas Bujang.

''Nah, itu yang kutunggu...'' ujar Ipank spontan.

''Huh, cuma minta ditemani saja pakai pasang muka jelek, Pank.  Padahal...''' Odoy tak melanjutkan omongannya.

''Gak dipasang juga udah jelek,'' Bujang menimpali, Ipank tetap diam.

Berangkatlah ketiga sohib tersebut malam itu ke kampung yang agak jauh, ke rumah paman si Ipank.  Sepanjang jalan, Ipan cuma diam.  Dan ketiganya juga hanyut dalam pikiran masing-maing.  Terutama Ipank yang tampaknya galau.

Setiba di rumah sang Paman, terlihat beberapa sepupu Ipank cuma diam.  

Termasuk istri sang Paman, atau bibi Ipank juga diam dan cuma mengangguk ketika menerima Ipank.

Justru dari tadi Tak telihat sang paman.

''Nanti dulu, jangan kau temui Pamanmu,'' ujar Bibi, istri sang paman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: