Pembunuh Hafizah Terus Diburu! Kapolda Cek TKP
Kapolda Babel Irjen Yan Sultra saat meninjau TKP ditemukannya jenazah Hafiza--
Saat ditemukan, si mayat dalam posisi tangan dan kaki terikat. Sementara, beberapa bagian tubuh tak utuh lagi.
Berdasarkan hasil visum luar, terdapat banyak luka sayatan akibat benda tajam di sejumlah bagian tubuh korban.
Dari sinilah, dua hal yang sudah hampir dipastikan, yaitu mayat tersebut benar-benar Hafizah, lalu melihat kondisinya, bocah malang itu sengaja dibunuh dan dengan cara yang sadis.
Peristiwa seperti ini terbilang langkah untuk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), termasuk di Bangka Barat. Dan ini menjadi tantangan bagi Polda dan jajaran, terutama Polres Bangka Barat.
Untuk itu Kasat Reskrim, Ogan seperti Kapolres, mengakui akan semaksimal mungkin mengungkap kasus sadis tersebut.
Salah satu misteri di balik peristiwa ini adalah, adanya pesan singkat melalui HP ibu korban yang meminta tebusan Rp 100 juga kepada keluarga korban.
Permintaan itu masuk ke HP ibu korban Rabu (8/3) malam. Sementara, melihat kondisi mayat korban mengindikasikan bahwa korban sudah dihabisi 3-4 hari sebelum ditemukan. Berarti, permintaan tebusan itu justru di saat korban sudah dibunuh?
Terlepas dari kejanggalan yang ada, darimana pengirim pesan mengetahui nomor HP ibu korban? Apakah dari korban? Apakah korban punya HP? Kalau tidak, apakah korban hapal nomor HP ibunya? Lalu, kenapa minta tebusan ketika korban sudah dibunuh?
Di sisi lain, dari luka dan kondisi mayat korban saat ditemukan, banyaknya luka sayatan, bahkan mayat sampai tak utuh lagi, termasuk tempat mayat korban diletakkan, sepertinya pelaku begitu sakit hati atau dendamkah? Lalu kepada siapa? Mungkinkah kepada pelaku yang masih bocah itu?
Jika bocah malang ini diculik, lalu dihabisi? Mungkinkah bocah malang itu mengenali korban sehingga harus dihabisi sebagai langkah menghilangkan jejak?
Sederet teka-teki ini agaknya menjadi tantangan bagi pihak kepolisian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: