Ngarak Telok Serujo, Warisan Budaya Tak Benda Saat Panen

Ngarak Telok Serujo, Warisan Budaya Tak Benda Saat Panen

Ngarak Telok Serujo yang digelar masyarakat Air Gegas.--

BABELPOS.ID, TOBOALI - Budaya Ngarak Telok Serujo merupakan warisan budaya dari orang orang terdahulu, yang memang diwariskan agar dilestarikan generasi sekarang.

Hal ini diungkapkan oleh Djualili Romli, tokoh masyarakat sekaligus anggota DPRD Basel dua periode, Rabu (15/02).

"Budaya Telok Serujo memiliki sejarah yang panjang, dan ini merupakan warisan dari orang-orang terdahulu," ungkapnya.

"Sekarang umur saya sudah 66 tahun, budaya ini sudah ada sebelum saya lahir, jadi wajar saja budaya Telok Serujo ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda," tuturnya.

BACA JUGA:Ngarak Telok Serujo Bisa Jadi Icon Wisata Basel

Sedikit diceritakan oleh Djulaili, budaya Telok Serujo diawali sekitar tahun 1950 an oleh masyarakat Air Gegas yang menyelenggarakan kegiatan besar seperti pernikahan. Momen itu dilaksanakan saat musim panen karena kehidupan mereka sebagai petani.

"Sehingga dilaksanakan pernikahan serentak, lahirlah tradisi nikah massal rutin dilaksanakan oleh Desa Pergam dan Jeriji," ucapnya.

Tetapi sebelum menikahkan mereka, para orang tua selalu mewajibkan anak-anak mereka untuk belajar mengaji dan mengkhatamkan Alqur'an. jadilah dua tradisi yaitu pada saat musim panen yang sering dilaksanakan.

"Pada saat malam acara berlangsung, ada tradisi arak-arakan pengantin yang dihiasi dengan payung lilin, lalu paginya ada arak-arakan Telok Serujo tadi yang disebut bertamat, inilah awal muncul tradisi ini, sesuatu yang unik," kata Djulaili.

BACA JUGA:Hadiri Toboali Fashion Week 2023, ini Harapan Bupati Riza Herdavid

Dikatakannya, hampir semua desa di Kecamatan Air Gegas selalu menyelenggarakan Ngarak Telok Serujo.

"Sekarang di berbagai desa menyelenggarakan kegiatan ini, kalau ada pengantin massal seperti Desa Pergam dan Jeriji," terangnya.

Ia berharap  generasi muda atau milenial saat ini bisa melestarikan budaya tak benda ini, dengan cara mempelajari semua sejarahnya sehingga tradisi ini tetap ada.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: