Bujang PeDe: Suntik Dokter Cantik
--
"Maysaroh di mana ya Mak," kata Bujang.
"Di dalam sama dokter kata Emak," ujar emak sekenanya.
Akhirnya, nomor antrean Bujang dipanggil. Bujang disuruh masuk ke ruang dokter.
Sebelum masuk, Bujang terlebih dahulu merapikan kembali kemejanya, menyisir rambut, dan memantulkan diri di depan kaca jendela, dan mengelap sepatunya agar lebih mengkilat.
Hanya Bujang yang bisa masuk, Emak menunggu di luar.
Kini Bujang duduk di hadapan dokter. Perempuan muda, cantik, putih, rambut panjang, dan berhidung mancung. Bujang yang sebenarnya menggigil memaksakan diri terlihat tidak apa-apa.
Bujang diminta berbaring. Bujang mulai diperiksa; mata, mulut, dan tekanan darah. Kemudian dokter mengangguk-angguk.
"Bapak disuntik ya," kata Dokter.
Demi harga diri seorang lelaki, Bujang berkata: "It's oke, no problem," ujar Bujang sok berani dan sok Nginggris.
Namun, dalam hatinya Bujang berdoa semoga dokter membatalkan niatnya untuk suntik. Atau obatnya habis, atau jarum suntiknya tiba-tiba hilang atau dokternya ditelpon oleh atasannya dimihta pergi ke rumah sakit secepatnya. Atau apalah. Pokoknya batal menyuntik.
Sayangnya, doa Bujang tak terkabul. Dokter sudah bersiap. Nah, saat melihat suntik di tangan dokter, seketika itu pula wajah Bujang pucat pasi.
"Jangan dokter, saya takut," kata Bujang.
Keringat Bujang bercucuran. Kesombongannya luntur seketika.
"Ah, masa orang ganteng dan gagah tak berani disuntik," ujar Dokter sembari menahan tawa.
Dipuji begitu Bujang sempat membuat Bujang terbang. Namun kilauan ujung jarum sunik itu membuat GR-nya itu tak berlangsung lama. Kegagahan Bujang langsung drop.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: