Literasi dan Inklusi Keuangan untuk Kesejahteraan Bangka Ku
Yuristian Eka Prakarsa--
Oleh: Yuristian Eka Prakarsa
Mahasiswa S2 MM FE UBB
BABELPOS.ID - Perihal kesejahteraan, Bangka Ku hingga kini terus berjuang di tengah ketidakpastian ekonomi global, seperti ancaman resesi dan gejolak politik yang hingga kini terus terjadi. Konflik Rusia - Ukraina memberikan dampak pada kestabilan ekonomi terutama harga minyak dunia.
Rusia merupakan eksportir utama energi seperti BBM, batu bara dan gas alam cair dengan cadangan gas terbesar dan termurah di dunia. Embargo oleh Amerika dan sekutunya terhadap Rusia membuat permintaan akan minyak meningkat signifikan mengakibatkan kenaikan harga minyak dunia yang tentunya juga berpengaruh pada anggaran subsidi energi BBM di Indonesia. Kenaikan harga BBM subsidi ikut memicu kenaikan harga kebutuhan pokok, daya beli cenderung menurun, pasar-pasar lebih sepi dari biasanya, ditambah penurunan harga timah yang sangat signifikan selama beberapa bulan terakhir semakin memperdalam keterpurukan perekonomian yang hingga saat ini masih di topang trend positif peningkatan harga CPO yang mana kedua sektor usaha ini merupakan yang paling berpengaruh di Pulau Bangka.
Berbicara tentang sektor usaha, kita tak bisa lepas dari peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan tumpuan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pentingnya UMKM terhadap perekenomian Indonesia, yaitu memiliki kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar dan menyerap kredit terbesar. Berbagai upaya Pemerintah untuk memajukan UMKM telah dilakukan seperti Undang-Undang Cipta Kerja dimana Indonesia masih memiliki kendala dalam perizinan yang rumit serta tumpang tindih antara regulasi di tingkat pusat dan daerah. Pemerintah berupaya mengakomodir permasalahan tersebut melalui penyusunan UU Cipta Kerja yang telah disahkan pada tahun 2020 dimana salah satu substansi yang diatur adalah mengenai kemudahan, perlindungan dan pemberdayaan UMKM, Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) salah satu program yang dicetuskan Pemerintah untuk memulihkan ekonomi Indonesia akibat dampak Covid-19 atas penurunan aktivitas masyarakat yang terdampak, khususnya sektor informal atau UMKM. Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan biaya jasa (suku bunga) atas kredit/pembiayaan modal kerja dan investasi disubsidi oleh Pemerintah. Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) sebagai upaya Pemerintah untuk memajukan UMKM yang diluncurkan pada tahun 2020 yang bertujuan untuk mendorong nasional branding produk lokal unggulan untuk menciptakan industri baru dan tentunya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Melalui program ini, Pemerintah mendorong pelaku UMKM untuk bergabung ke platform digital.
Pemerintah juga memfasilitasi perluasan ekspor produk Indonesia melalui ASEAN Online Sale Day (AOSD), yaitu acara belanja yang dilakukan secara serentak oleh platform niaga elektronik di sepuluh negara ASEAN. Upaya Pemerintah untuk memajukan UMKM tersebut juga mesti di dukung dengan pendampingan dan kemudahan akses layanan keuangan yang juga menjadi fokus pembahasan dalam Presidensi G20 Indonesia yang biasa disebut dengan istilah inklusi keuangan dimana dibutuhkan peranan Pemerintah, Regulator Keuangan, Kementerian, Lembaga dan Industri Layanan Keuangan untuk percepatan terwujudnya keuangan inklusif.
Menariknya, inklusi keuangan ini selaras dengan Visi Lembaga Keuangan Bank BRI yaitu menjadi “The Most Valuable Banking Group In Southeast Asia and Champion of Financial Inclusion”. Bank BRI sangat fokus pada pendampingan dan akses layanan keuangan yang hadir dengan Konsep Hybrid Bank, yaitu perpaduan antara layanan digitalisasi dan fisikal. Layanan digitalisasi didukung dengan instrumen platform digital yang lengkap seperti BRIMO, BRISPOT, Pinang, Ceria, dan lain-lain. Layanan juga dilakukan secara langsung dilayani dengan pendampingan dan edukasi melalui kantor-kantor BRI dan Agen BRILink yang tersebar sampai ke pelosok desa.
Agen BRILink ini merupakan perpanjangan tangan layanan dari Bank BRI yang bekerja sama dengan masyarakat untuk menyediakan perluasan layanan perbankan dengan metode sharing fee untuk tambahan penghasilan bagi masyarakat. Agen BRILink juga memiliki sistem referral pembiayaan yang terhubung secara langsung dengan Bank BRI seperti Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan subsidi bunga dari Pemerintah yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk memperkuat permodalan usaha khususnya UMKM yang merupakan implementasi konkrit dari literasi dan inklusi keuangan yang dapat dirasakan masyarakat berupa pendampingan dan kemudahan akses layanan keuangan baik secara digitalisasi maupun fisikal yang berujung pada peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat khususnya di Pulau Bangka.
Tidak ada toleransi, tidak ada tawar-menawar, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan merupakan hal paling utama bagi masyarakat karenanya diharapkan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Kementerian, Lembaga dan Industri Layanan Keuangan dapat bersinergi dan berkolaborasi secara cepat, tepat dan berkelanjutan dengan di dukung dengan sumber daya manusia yang sangat mumpuni dan kompeten di bidangnya yang didalam manajemen sumber daya manusia dikenal dengan istilah “The right man in the right place on the right time” yang dikaitkan dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman seseorang dalam penempatan pekerjaannya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki disertai dengan pengembangan kualitas sumber daya manusia yang memiliki grand design yang jelas dan terarah untuk menjawab tantangan literasi dan inklusi keuangan dari sisi sumber daya manusia.
Spencer & Spencer (1993) membagi kompetensi ke dalam 5 atribut, yaitu 1) Motif atau suatu hal yang membuat seseorang secara konsisten berpikir atau berkeinginan yang menyebabkan suatu tindakan. 2) Sifat atau karakteristik fisik dan respon konsisten terhadap situasi atau informasi. 3) Konsep diri atau sikap, nilai, atau gambar diri dari seseorang. 4) Pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang pada area yang spesifik. 5) Keterampilan atau kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas terkait fisik dan mental tertentu.
Ketika masyarakatnya sejahtera maka diyakini hal-hal menyenangkan lainnya akan dapat mengikuti, semoga yang disemogakan terwujudkan, semoga yang tidak bisa jadi nyata diganti dengan yang lebih baik dari sebelumnya, semoga manusia terus jatuh cinta karena dunia yang sedang marah-marah ini butuh diredakan emosinya.
Semoga aku, kamu, kita selalu berbahagia dan hidup menyenangkan. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: