Ekonomi Babel Triwulan III 2022 Tumbuh Melambat 4,51%

Ekonomi Babel Triwulan III 2022 Tumbuh Melambat 4,51%

Pelabuhan Tanjung Kalian Muntok Bangka Barat-net-

BACA JUGA:September 2022, Bank Indonesia Catat Inflasi Babel Relatif Terkendali

Sementara itu, dikatakan Agus Taufik, LU perdagangan tumbuh 10,90% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 15,68% (yoy). Pertumbuhan di LU perdagangan didorong oleh tingginya volume penjualan barang di wilayah Bangka Belitung, yang ditandai dengan tingginya penjualan sektor ritel modern dan lokal.

LU industri pengolahan juga tumbuh sebesar 4,55% (yoy), lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,31% (yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan volume ekspor CPO pada triwulan III 2022.

BACA JUGA:Dihadapan Senator, Pj Gubernur Ridwan Djamaluddin Sampaikan Inflasi Babel Turun

Namun demikian, sambung Agus Taufik, kinerja industri pengolahan tidak setinggi triwulan sebelumnya terutama karena menurunnya kinerja timah seiring dengan tren penurunan harga timah global.

"LU pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami kontraksi sebesar 1,66% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 0,46% (yoy). Penurunan produktivitas sub-sektor perikanan tangkap terjadi karena cuaca yang kurang mendukung serta kenaikan harga BBM yang berpengaruh terhadap produksi nelayan," jelasnya.

BACA JUGA:Kendalikan Inflasi Daerah, Pemprov. Kep.Babel Alokasikan DID dan DTU

Lebih lanjut Agus Taufik menjelaskan, kinerja perekonomian Bangka Belitung pada triwulan IV 2022 diprakirakan terus tumbuh bahkan lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2022. Hal ini didorong oleh mobilitas masyarakat yang meningkat seiring dengan adanya HBKN Natal dan Tahun Baru dan libur sekolah sehingga turut meningkatkan konsumsi masyarakat.

Namun demikian, tambahnya, harga komoditas unggulan Babel yang diprakirakan masih belum kembali meningkat dapat menahan pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.

BACA JUGA:Inflasi Babel Masih 10 Besar Tertinggi

Bank Indonesia, sambungnya, terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan instansi/lembaga terkait agar berbagai kebijakan yang ditempuh semakin efektif mendorong pemulihan ekonomi.

"Berbagai langkah terus dilakukan untuk mendorong hilirisasi dan industrialisasi komoditas unggulan, percepatan digitalisasi ekonomi melalui perluasan pemanfaatan sistem pembayaran non-tunai (penggunaan QR Code Indonesia Standard - QRIS), intensifikasi digitalisasi produk dan layanan publik, promosi kegiatan pariwisata, perluasan akses pembiayaan UMKM, serta menjaga inflasi tetap stabil melalui optimalisasi realisasi fiskal pemerintah daerah," tukas Agus Taufik.(**)

BACA JUGA:September 2022, Bank Indonesia Catat Inflasi Babel Relatif Terkendali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: