Pembentukan Pangkalpinang (Bagian Delapan)

Pembentukan Pangkalpinang (Bagian Delapan)

Akhmad Elvian - Sejarawan dan Budayawan, Penerima Anugerah Kebudayaan--

Oleh: Dato’ Akhmad Elvian, DPMP - Sejarawan dan Budayawan, Penerima Anugerah Kebudayaan

SELANJUTNYA beberapa kampung lainnya yang terletak di pinggir Kota Pangkalpinang seperti kampung Katje, dan kampung Toeatoenoe yang berada di bagian sebelah Barat bukit Airlaboe. 

Kalau dipelajari dengan seksama dengan membandingkan kondisi saat ini, tampaknya ada beberapa kampung yang hilang penyebutannya seperti kampung Djawa, kampung Tjina, kampung Sinarboelan, dan Kelekak Lantai.

Kampung Djawa di dalam peta terletak diposisi antara kampung Oepas di Utaranya dan kampung Katak di Selatannya bersinggungan langsung dengan soengai Rangkoei disisi Timurnya dan posisi kampung secara pasti berada pada sisi sebelah Barat jalan raya yang membelah Pangkalpinang.

Kampung Tjina di dalam peta terletak pada posisi berhimpitan disisi Selatannya dengan soengai Rangkoei berbatasan dengan kampung Dalam di sebelah Barat dan kampung Bintang di sebelah Selatan. 

Kampung Tjina saat ini berkembang menjadi pusat perdagangan dan jasa terbesar di pulau Bangka dan dikenal dengan sebutan kawasan pasar Pangkalpinang. Selanjutnya kampung Sinarboelan, posisinya terletak di sebelah Barat kampung Melintang disisi Selatan jalan raya yang menghubungkan Kota Pangkalpinang ke kampung Katje. 

Soengai Rangkoei yang membelah Pangkalpinang mata airnya bersumber dari sungai Kepoeh dan sungai Penjangkar serta dari bekas 2 tambang yang ditinggalkan di sisi Timur kampung Katje dan bersumber juga dari 3 bekas tambang yang ditinggalkan di sisi Utara jalan yang menghubungkan Pangkalpinang ke kampung Katje dan di sisi Barat Zwembad.

Soengai Rangkoei mengalir ke arah Barat disisi Utara kampung Dalam dan kampung Tjina terus menuju Utara di sisi Timur kampung Djawa dan kampung Opas terus mengalir ke arah Timur menuju Pangkalbalam kemudian bermuara di soengai Batoeroesa di sisi sebelah Timur Goedang v/d K.P.M (Koninklijke Paketvaart Maatschappij) dan Douane Kantoor (kantor Duane).  

Ada beberapa anak sungai dari soengai Rangkoei yaitu Air Nangka di sisi Barat dan Air Kadoet, Air Tiong dan Air Koedjoed di sisi Timur (anak sungai dalam bahasa Bangka disebut dengan air atau aik).

Di samping soengai Rangkoei, di Pangkalpinang juga terdapat soengai Pedindang yang alirannya mengalir dari Selatan Paritlalang menuju arah Timur dan kemudian menyatu dengan soengai Rangkoei di sisi sebelah Timur kampung Katak.

Kawasan Pangkalpinang pada peta umumnya merupakan kawasan rawa-rawa dan berair dan kawasan bekas tambang (verlaten Mijn), kemudian pada masa ini masih terdapat banyak tambang yang masih aktif (tinmijn) serta tambang yang sekaligus dengan lokasi pekerjanya (koelieloods mijn).

Pada legenda peta dijelaskan secara umum, bahwa bangunan rumah masyarakat di Pangkalpinang kebanyakan terbuat dari kayu dan bambu (houten en bamboe gebouwen of huizen).

Sebagai ibukota keresidenan, terdapat beberapa bangunan penting di Kota Pangkalpinang sebagai fasilitas pemerintahan dan untuk kepentingan masyarakat (publik) sebagai ciri satu kota yang sudah maju. Bangunan-bangunan tersebut dicatat dalam peta sebagai berikut, yaitu; Rumah Resident (Residentshuis te Pangkalpinang op Bangka) dan rumah Controleur (C); Kantoor v/d Tinwinning (Kantor Banka Tin Winning Bedryf; Hospitaal/Hoofgebouw van Het Ziekenhuis van de Banka Tin Winning te Pangkalpinang (Rumah sakit); ‘sLandsgevangenis (sekarang penjara lama yang berfungsi sebagai Rupbasan); Kampement v/d Veldpolitie (Polisi/ Lapangan/ Perkemahan yang posisinya berada di asrama polisi sekarang); Gouvts, pasanggrahan (Pesanggrahan Gouvernement sekarang difungsikan menjadi kantor Bank Indonesia); Post-telegraaf-en telefoonkantoor (Kantor Pos dan telegraf Pangkalpinang); Landraad (kantor pengadilan Pangkalpinang); Residentiekantoor (Kantor Residen, terakhir menjadi kantor gubernur sementara, ketika provinsi Kepulauan Bangka Belitung baru dibentuk); Politiekantoor (Kantor Polisi); Opiumregie (Gudang Opium); Tennisbaan (Lapangan Tenis); Zoutpakhuis (Gudang Garam, posisinya tepat disisi Utara Kantoor B.O.W); Kantoor B.O.W/Burgerlijke Openbare Werken (kantor PU, sekarang menjadi Bank Sumsel Babel); Societeit de Harmonie (Panti Wangka); Pasanggrahan v/d Tinwinning (Pesanggrahan BTW); Europ. Lagere School (sekarang SMK Negeri 1 Pangkalpinang); Bureau 3e Opnemingsbrigade (Inklusi Office 3 Brigade/ Kantor 3 brigade penarikan, sekarang posisinya beberapa rumah sederet Museum Timah Indonesia Pangkalpinang); Dienstwoningen v/d Top.dienst (Service apartments v/d atas diensi); HCS/Holl.Chin.school (sekarang SMP Negeri 1); Bioscoopgebouw (gedung Bioskop); Chin.school (sekolah China yang terletak disisi Timur kelenteng Kwan Tie Miau dan pernah menjadi bioskop Golden serta sekarang menjadi bangunan yang berfungsi sebagai sarang burung Walet); Pasarloodsen (Gudang Pasar/Pasar Induk/Pasar Besar); Gouvts. Pandhuisdienst (kantor Layanan Pegadaian); dan Volkscredietbank (Bank Kredit Rakyat). Untuk dua kantor terakhir posisinya berada di lokasi Pasarloodsen (Gudang Pasar/Pasar Induk/Pasar Besar)

Fasilitas rumah ibadah seperti masjid sudah tergambar dengan jelas dalam peta Resident Bangka en Onderh. Opgenomen door den Topografischen dienst in 1928-1929 Blad 34/XXV d. Reproductiebedrijf Topografische dienst, Batavia 1931 Auteursrecht Voorbehouden (Stbl 1912 No.600).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: