Bateng Miliki 140 Posyandu, Eva Algafry : Kita Malu Masih Punya Kasus Stunting

Bateng Miliki 140 Posyandu, Eva Algafry : Kita Malu Masih Punya Kasus Stunting

Evaluasi Pokjanal Posyandu di Bateng.--

Sementara itu, Ketua TP-PKK Bangka Tengah, Eva Algafry Rahman mengatakan bahwa Pokjanal Posyandu Kabupaten memiliki beban yang berat, bukan hanya untuk memberikan penyuluhan namun juga harus memberikan contoh.

BACA JUGA:Cegah Stunting dan Tingkatkan Konsumsi Ikan, DKP Babel Gelar Lomba Masak Serba Ikan

"Kita telah melakukan berbagai upaya, seperti melakukan roadshow berkeliling ke posyandu-posyandu, yang mana awalnya memang hanya untuk melihat keadaan posyandu, tapi sebenarnya kita sedang mengajak para perangkat Desa, Kelurahan dan Kecamatan untuk ayo sama-sama gerakkkan Posyandu di Desa/Kelurahan," tuturnya.

BACA JUGA:BKKBN Babel Optimis Bisa Cegah Stunting di Hulu

"Apalagi berkaitan dengan kasus stunting, tentu saja kita malu masih punya kasus stunting, karena stunting ini bukan karena tidak sangup makan, namun karena pola asuh, pila makan dan pola didik yang salah," sambungnya.

BACA JUGA:Tahun 2022, Bateng Targetkan Penurunan Stunting Hingga 16 Persen

Menurut Eva, Posyandu sangat bisa untuk melakukan deteksi awal kasus stunting, yang mana ketika balita rutin ke posyandu setiap bulan, maka tumbuh kembang balita akan terlihat.

BACA JUGA:Kasus Stunting di Babar Tertinggi, Fazar : Orang Tua Harus Pantau Perilaku Anak-anak

"Tumbuh kembang balita pasti terdata dan tertata, sehingga misal saja angka gizi kurang terdeteksi, maka akan lebih mudah kita melakukan intervensi, artinya kasus stunting tidak perlu sampai terjadi," imbuhnya. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: