Di Restoran, Warung Nasi & Kenceng Nasi
![Di Restoran, Warung Nasi & Kenceng Nasi](https://cms.disway.id/uploads/large/7d1f60996f747bba585bdc67230257a0.jpg)
Saat itu --dan mungkin hingga saat ini--, gagalnya program WPR itu ada hal yang lagi-lagi menyangkut regulasi dan aturan sehingga dalam pertambangan timah tidak mungkin dibuat dalam bentuk WPR.
Tapi, mengapa di Belitung Timur pernah ada WPR? Kan itu salah satu Kabupaten di Babel juga?
Ah, itu lain? Apa lainnya?
Lalu, dalam bentuk apa rakyat Negeri Serumpun Sebalai ini agar dapat menambang di tanah mereka sendiri dengan tenang dan legal? Rakyat juga lelah bermain kucing-kucingan, karena mereka bukan kucing?
Ah, jangan-jangan program WPR yang dicetuskan Jokowi saat itu tidak ditindaklanjuti dan Pemda termasuk Gubernur hanya menunggu? Sehingga waktu terus berjalan dan program itu jadi terlupakan?
Saat itu, sangat-sangat-sangat serius Pemda dan Gubernur Rustam Effendi berupaya menindaklanjuti. Bahkan, ketika dipanggil ke Istana, beberapa awak media diam-diam mengikuti. Bukan hanya berharap berita ekslusif, tapi lebih ke perjuangan agar WPR benar-benar dapat terwujud, dan rakyat Babel benar-benar dapat menambang dengan legalitas penuh, aparat hukum juga tidak lagi berhadapan dengan pertambangan yang di wilayah 'abu-abu'.
Perjuangan dan upaya itu tetap gagal juga. Entah apa penyebabnya. Namun yang jelas kunjungan RI 1 yang diharapkan dapat melahirkan kebijakan yang populis saat itu tak terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: