Update: Nelayan Pukat Yang Hilang Itu Hingga Sore Belum Ditemukan

Update: Nelayan Pukat Yang Hilang Itu Hingga Sore Belum Ditemukan

SIMPANG RIMBA - Operasi SAR gabungan terhadap kondisi membahayakan manusia atas hilangnya satu orang nelayan, Hakim (52) warga Desa Permis, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) Provinsi Bangka Belitung (Babel) di perairan Claring Desa Sebagin pada Senin (13/9/2021) pagi hingga sore belum juga ditemukan oleh tim SAR gabungan. \"Tim SAR gabungan telah berupaya melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian hingga pukul 17.35 WIB. Sesuai RENOPS (Rencana Operasi SAR) selanjutnya tim SAR gabungan melaksanakan Debriefing dan merencanakan Ops SAR pada hari kedua, yakni Selasa (14/9) besok pagi,\" jelas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas B Pangkalpinang, Fazzli. Fazzli menambahkan, saat ini tim yang terlibat dalam operasi SAR gabungan cukup banyak dan semoga dengan banyaknya unsur korban segera dapat ditemukan. \"Tim SAR gabungan yang terlibat dalam pencarian di antaranya 1 Tim Pos Unit Siaga SAR Toboali, TNI AD Bangka Selatan, Polairud Bangka Selatan, keluarga korban dan masyarakat Desa Sebagin,\" kata Fazzli. Nelayan jaring (pukat), Hakim (52) dikabarkan hilang saat sedang menjaring ikan di pesisir perairan Claring Desa Sebagin, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) Provinsi Bangka Belitung (Babel), Senin (13/9/2021) pagi. Korban yang merupakan warga Desa Permis tersebut bersama istrinya, Sila (48) pada pukul 07.30 WIB menebar jaring ikan di perairan Claring desa setempat. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas B Pangkalpinang, Fazzli. Menurut informasi dilapangan, bahwa korban tersebut hilang diduga akibat diterkam buaya liar dan ganas di perairan Claring Desa Sebagin. \"Anggota Polsek Simpang Rimba yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Simpang Rimba, AKP Ekhard Rustam telah melakukan monitoring dan pencarian terhadap Hakim warga Desa Permis yang diduga hilang akibat diterkam buaya di perairan Craling Desa Sebagin,\" tegas Kepala Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Polres Basel, AKP Slamet Riyadi. Menurut keterangan istri korban, Sila, lanjut Slamet, bahwa korban sebelumnya sempat berteriak tiga kali meminta pertolongan. Mendengar teriakan suaminya tersebut kemudian istrinya mencoba untuk menolong saat kondisi sudah digigit dan diterkam buaya. \"Istri korban telah berusaha untuk menolong, akan tetapi korban tidak dapat diselamatkan lagi karena dibawa oleh buaya tersebut ke arah tengah laut,\" ujar AKP Slamet menambahkan pencarian terhadap korban dilakukan oleh tim SAR gabungan bersama pihak keluarga korban, nelayan dan aparat desa hingga Senin sore, namun korban belum juga ditemukan.(tom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: