Sektor Hulu dan Kemandirian Energi

Sektor Hulu dan Kemandirian Energi

Sektor hulu dan kemandirian energi Ilustrasi - Rig atau anjungan minyak lepas pantai AE-1 Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT). ANTARA/HO-PHI/am.--Foto: ist

Awang meyakini keberhasilan PHE sangat bergantung pada kualitas dan semangat kerja para insinyur, teknisi dan staf lapangan.

Di bawah Awang, PHE meluncurkan berbagai program pelatihan dan pengembangan kompetensi, untuk menyiapkan tenaga ahli berkompeten dalam menghadapi tantangan industri yang semakin kompleks dan dinamis.

Awang juga mendorong budaya kerja yang inovatif, kolaboratif, dan berorientasi hasil, tanpa mengabaikan aspek keselamatan kerja.

Visi Awang selaras dengan komitmen PT Pertamina, sebagai penjuru dalam transisi energi, dan berkomitmen mendukung pencapaian Net Zero Emission 2060, melalui program korporasi yang memberikan dampak nyata terhadap Sustainable Development Goals (SDGs).

Seluruh inisiatif sejalan dengan implementasi Environmental, Social & Governance (ESG) seluruh lini bisnis dan operasional Pertamina.

Pertamina sebagai perusahaan energi nasional yang telah bertransformasi sebagai perusahaan energi terintegrasi dan berkelanjutan.

Sinergi antar subholding, termasuk upstream, downstream, dan energi terbarukan, menjadi kunci dalam menghadapi tantangan transisi energi global, sekaligus menjaga kemandirian energi nasional.

Sinergi ini juga memastikan kontinuitas pasokan energi yang stabil dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun ekspor.

Katalis kemandirian energi

Capaian PT Pertamina beserta entitas di bawahnya, seperti Pertamina Hulu Energi (PHE), Pertamina Hulu Rokan (PHR), Pertamina Hulu Indonesia (PHI), dan seterusnya, menjadi entitas pelaksana yang mewujudkan kemandirian energi yang merefleksikan semangat Asta Cita.

Setiap blok migas yang dikelola, setiap terminal dan jaringan distribusi yang dioperasikan, harus menjadi bagian dan strategi besar untuk menegakkan kemandirian energi nasional.

Pertamina dengan subholdingnya dituntut menggabungkan keunggulan teknologi, sumber daya manusia, dan sinergi antar lembaga untuk memastikan pasokan energi yang stabil dan merata di seantero negeri.

Kemandirian energi tidak hanya berarti mampu memproduksi dan mengelola sumber daya secara mandiri, tapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Pertamina juga harus aktif mengintegrasikan energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan dalam setiap proses produksinya.

Pada semester pertama 2025, PHE tampil sebagai ujung tombak dalam percepatan lifting migas nasional, sejalan dengan visi Presiden Prabowo dalam kemandirian energi.

PHE terus mempercepat produksi minyak dan gas demi kemandirian energi Indonesia. PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina, terus berupaya meningkatkan produksi minyak dan gas nasional melalui strategi inovatif dan penerapan teknologi canggih.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: