Sektor Hulu dan Kemandirian Energi
Sektor hulu dan kemandirian energi Ilustrasi - Rig atau anjungan minyak lepas pantai AE-1 Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT). ANTARA/HO-PHI/am.--Foto: ist
Pertamina juga harus aktif mengintegrasikan energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan dalam setiap proses produksinya.
Pada semester pertama 2025, PHE tampil sebagai ujung tombak dalam percepatan lifting migas nasional, sejalan dengan visi Presiden Prabowo dalam kemandirian energi.
PHE terus mempercepat produksi minyak dan gas demi kemandirian energi Indonesia. PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina, terus berupaya meningkatkan produksi minyak dan gas nasional melalui strategi inovatif dan penerapan teknologi canggih.
Saat ini, PHE mengelola 24 persen blok migas di Indonesia dengan kontribusi besar yakni 69 persen produksi minyak nasional dan 37 persen produksi gas nasional.
Namun, tantangan utama di sektor hulu migas adalah mempertahankan produktivitas lapangan yang telah lama beroperasi.
Sebagai bagian dari Asta Cita kedua, yang mencakup swasembada energi dan pengembangan ekonomi hijau serta biru, PHE berkomitmen untuk meningkatkan produksi minyak dan gas secara berkelanjutan.
Perusahaan menerapkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) dan eksplorasi strategis guna memastikan pasokan energi yang stabil tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan.
Penerapan teknologi EOR dan eksplorasi menjadi kunci utama. Tugas BUMN migas tersebut adalah terus menambah cadangan agar produksi migas nasional tetap terjaga.
Untuk menjaga pasokan, maka PHE mengusung dua strategi mencakup maintain baseline dengan mengoptimalkan sumur tua dan fasilitas eksisting, serta accelerate growth lewat penemuan cadangan baru, percepatan proyek, migas non-konvensional, dan pemanfaatan teknologi EOR terbaru.
PHE juga memastikan akselerasi produksi tetap sejalan dengan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) dan menerapkan standar anti-penyuapan ISO 37001:2016.
Selain itu, strategi eksplorasi dan pengembangan energi PHE juga sejalan dengan Asta Cita kelima, yang fokus pada hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri.
Dengan meningkatkan produksi minyak dan gas domestik, PHE berperan dalam mendukung industri hilir, termasuk sektor pengolahan bahan bakar, petrokimia, dan gas industri.
Langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada impor produk energi olahan dan memperkuat daya saing industri nasional.
Demikian pula dengan PHI, yang juga bagian integral dari Subholding Upstream Pertamina, terus memperkuat perannya dalam menjaga ketahanan energi nasional melalui berbagai kegiatan eksplorasi dan produksi migas.
Di semester pertama 2025, PHI sukses mencatat kinerja positif dengan produksi minyak 58,6 ribu barel per hari dan gas 641,5 juta standar kaki kubik per hari. Angka ini bukan hanya sesuai target, tapi malah melampauinya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
