BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Pojok baca Pondok Pengajian Ar Rahman Desa Penyamun Kecamatan Pemali mendapat sumbang buku dari Rumah Zakat Indonesia. Sumbangan buku ini menguatkan ikhtiar Pondok Pengajian Ar Rahman yang ingin menggiatkan literasi.
Pendiri Pondok Pengajian Ar Rahman Desa Penyamun, Achmad Suherman mengatakan bantuan berupa buku bacaan berbagai genre diterima dari Rumah Zakat Indonesia pada Rabu (21/6). Kendati belum menjadi taman baca dan sedang merintis taman baca, bantuan tersebut dinilai sangat berarti.
"Alhamdulillah kita menerima bantuan dari Rumah Zakat Indonesia berupa buku-buku pelajaran, buku pengetahuan pertanian, buku agama, buku hukum dan buku cerita anak," kata Achmad Suherman ditemui Babel Pos, Jumat (23/6).
BACA JUGA:Pondok Pengajian Ar Rahman Terima Bantuan Rumah Zakat Indonesia
Menurutnya, buku yang ada dan mengisi pojok baca akan bermanfaat bagi kalangan Pondok Pengajian Ar Rahman yang terdapat anak-anak hingga orang tua. Kedatangan buku akan menguatkan pojok baca hingga nanti terwujud menjadi taman baca masyarakat.
"Jadi pojok baca kami ini adalah taman bacaan anak rintisan. Kami ingin jadikan pondok pengajian ini juga sebagai kampung literasi bukan hanya belajar agama tapi juga belajar olahraga, bermain hingga literasi," sebutnya.
BACA JUGA:Mondok Sehari di Pondok Quran Ar Rahman, Anak-anak Bisa Belajar Islam Gratis
Keberadaan Pondok Pengajian Ar Rahman telah beberapa kali mendapat dukungan dari Rumah Zakat Indonesia. Beberapa waktu lalu ada bantuan untuk santunan hingga pembangunan gedung.
Saat ini pihaknya juga terus meningkatkan manfaat pondok pengajian dengan melibatkan pemerintah Desa dan karang taruna Desa Penyamun. Antara lain lewat program sedekah sampah, hingga program belajar kejar Paket A, B dan C.
"Alhamdulillah rumah zakat membantu dan mendukung kita bersama masyarakat setempat," tukasnya.
BACA JUGA:Pondok Pengajian Ar Rahman Syiar Islam Lewat Lomba Islami
Ia tambahkan, bantuan buku Rumah Zakat Indonesia nantinya setelah mendukung terwujudnya rumah baca akan dijadikan sarana pembelajaran bagi warga. Bukan sekedar taman baca yang ekslusif dengan buku cuma dipajang.
"Sebab ada perpustakaan yang eksklusif yang cuma pamer buku. Kalau di sini tidak, semua tinggal baca tinggal rapikan saja. Kalau tidak rapikan biar kita yang rapikan. Kita ingin 24 jam sebagai pusat pembelajaran anak-anak sekaligus tempat bermain dengan tidak melupakan tugas belajarnya." pungkasnya.(*)
BACA JUGA:Rumah Zakat Indonesia Sumsel Bantu Pondok Pengajian Ar Rahman Penyamun