Demam pada Anak: Kapan Harus Khawatir?

--
BABELPOS.ID - Demam adalah keluhan yang paling sering terjadi pada anak.
Sebagai orang tua, melihat anak demam sering kali menimbulkan rasa cemas dan panik.
Namun, penting untuk memahami bahwa demam bukanlah penyakit, melainkan respon tubuh terhadap rangsangan yang datang dari luar atau dalam.
Salah satunya adalah infeksi yang disebabkan oleh virus maupun bakteri.
Akan tetapi, tidak semua demam disebabkan oleh infeksi.
Juga harus dipahami bahwa tingginya demam tidak selalu menandakan beratnya penyakit.
BACA JUGA:Pemuda yang Terseret Ombak Saat Memancing di Gunung Namak Ditemukan, Begini Kondisinya
Dokter Anak Siloam Hospitals Bangka, dr. Regina Nur B.Zalukhu,SpA,S.Pd, M.Biomed mengatakan bahwa seorang anak dikatakan demam jika suhu tubuhnya mencapai 38°C atau lebih saat diukur dengan termometer.
Suhu tubuh bisa naik karena berbagai alasan, seperti infeksi saluran pernapasan, flu, radang tenggorokan, atau setelah imunisasi.
Bahkan, aktivitas fisik berlebihan atau cuaca panas juga bisa membuat suhu tubuh anak meningkat sementara.
BACA JUGA:TINS Ungkap Langkah Strategi Hadapi Tantangan Industri melalui Insiden Paparan Publik
Penggunaan baju yang tebal atau membedong pada udara yang panas juga dapat meningkatkan suhu tubuh di atas normal, namun tidak terlalu tinggi.
Tanda-tanda demam pada anak yang tidak perlu dikhawatirkan jika anak tetap aktif, masih bisa bermain, makan dan minum dengan baik, buang air kecil setiap 3-4 jam, serta tidak menunjukkan gejala lain yang mengkhawatirkan, maka demam bisa ditangani di rumah. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
Memberikan obat penurun panas seperti paracetamol sesuai dosis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: