Mangrove Jadi Benteng Pesisir, PT Timah Tanam Ribuan Bibit Lewat Program TJSL

Mangrove Jadi Benteng Pesisir, PT Timah Tanam Ribuan Bibit Lewat Program TJSL

Mangrove --

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Komitmen PT Timah Tbk dalam menjaga kelestarian lingkungan terus digalakkan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan melakukan penanaman mangrove di kawasan pesisir.

Penanaman mangrove yang dilakukan PT Timah merupakan langkah nyata perusahaan dalam mendukung rehabilitasi ekosistem pesisir sekaligus upaya mitigasi perubahan iklim.

Pada semester 1 tahun 2025, Anggota Holding Industri Pertambangan MIND ID, PT Timah telah menanam 11.000 pohon mengrove di tiga wilayah pesisir.

Penanaman mangrove ini dilaksanakan di Desa Tanjung Gemuk, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Meranti sebanyak 3.000 pohon.

BACA JUGA:Demokrat Satu Satunya Partai yang Mendapatkan Penghargaan dari PMI Basel

Selain itu, PT Timah juga melakukan penanaman 3000 pohon mengrove di Desa Sawang Laut, Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun dan penanaman mangrove di Pantai Tanjung Labun, Desa Serdang, Kabupaten Bangka Selatan.

Penanaman mangrove dilaksanakan bersama masyarakat, ribuan bibit mangrove yang diharpakan dapat menahan laju abrasi, keberadaan mangrove juga menjadi habitat alami berbagai biota laut yang bernilai ekonomi bagi masyarakat sekitar.

BACA JUGA:Candu Judol dan Narkoba, DG Nekat Bobol Rumah Kosong

Departement Head Corporate Communication PT Timah Tbk, Anggi Siahaan mengatakan penanaman mangrove merupakan bentuk kontribusi nyata perusahaan untuk keinginan lingkungan.

“Mangrove memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem pesisir.

Melalui program TJSL ini, Perusahaan berharap tidak hanya membantu memulihkan lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir,” kata Anggi, Senin (29/9/2025). 

BACA JUGA:Demokrat Satu Satunya Partai yang Mendapatkan Penghargaan dari PMI Basel

Masyarakat pesisir pun menyambut baik program ini.

Mereka menilai penanaman mangrove tidak hanya bermanfaat untuk menahan abrasi, tetapi juga membuka peluang baru untuk pengembangan usaha berbasis lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: