Senggolan Mobil, Sekretaris MUI Babel Diduga Dianiaya Oknum TNI, IMM Bersikap

Pengurus IMM Babel mendatangi POM TNI AD di Pangkalpinang untuk melaporkan kasus dugaan penganiayaan ulama Muhammadiyah Babel. --Foto: ist
“Kami menuntut Danrem 045 / Garuda Jaya dan Panglima TNI untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap pelaku. Proses hukum harus dilakukan secara terbuka, dan korban harus mendapatkan keadilan. Jangan ada upaya menutup-nutupi atau melindungi pelaku hanya karena berseragam," lanjut Handika.
IMM Babel juga mengimbau seluruh kader Muhammadiyah, simpatisan, serta masyarakat luas untuk tetap tenang namun waspada, sembari terus mengawal proses hukum kasus ini hingga tuntas. IMM menegaskan bahwa mereka tidak akan tinggal diam jika aparat mencoba melindungi anggotanya dari jerat hukum.
“Kasus ini bukan hanya permasalahan sepele, melainkan pelanggaran lalu lintas, penganiayaan, dan yang kami sayangkan dilakukan oleh Oknum TNI itu sendiri," jelasnya.
IMM mendorong adanya evaluasi besar-besaran terhadap kultur kekerasan yang masih bercokol di tubuh aparat. Kekerasan demi kekerasan yang melibatkan oknum berseragam, menurut IMM, menjadi ancaman serius bagi demokrasi dan keamanan warga sipil.
“Apakah seorang ulama pun sudah tidak aman lagi di negeri ini? Jika ulama saja bisa diperlakukan demikian, bagaimana dengan rakyat biasa?” ujar Handika.
DPD IMM Bangka Belitung menyampaikan solidaritas penuh terhadap keluarga Ustaz Hasan Rumata dan seluruh warga Muhammadiyah yang merasa terguncang akibat insiden ini. IMM akan terus menyuarakan kebenaran dan berdiri di garis terdepan dalam perjuangan moral dan keadilan.
BACA JUGA:Usai dilantik, DPD IMM Babel Serahkan Buku Kepada PK IMM Se-Unmuh Babel
BACA JUGA:Puluhan Mahasiswa UNMUH Babel Dilantik Jadi Nahkoda Baru IMM Komisariat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: