Dugaan Bully yang Menyebabkan Siswa SD 22 Toboali Meninggal Dunia Dilaporkan ke Polisi

BABELPOS.ID, TOBOALI - Kasus dugaan perundungan terhadap seorang anak yang masih duduk di kelas 5 di SD 22 Toboali, kabupaten Bangka Selatan (Basel), resmi dilaporkan sang paman korban ke Unit PPA Polres Basel.

Paman korban Dhony Dinata saat ditemui di Mapolres Basel, Senin sore (28/07) menyebutkan, keluarganya masih belum bisa terima terkait dugaan Bullying ini, apalagi pihaknya menganggap pihak sekolah abai akan hal ini.

"Kami dari keluarga masih tidak terima, karena dugaan kami pihak sekolah ini masih abai," terangnya.

"Bahkan tadi Kepsek tersebut menyebutkan di media kalau tidak ada bullying fisik tetapi hanya verbal saja, sehingga kami melaporkan hal ini dan siap untuk dilakukan otopsi," imbuhnya.

BACA JUGA:BKPSDMD dan Inspektorat Basel Lakukan Investigasi Dugaan Bullying di SD 22 Toboali

BACA JUGA:Kepsek SD 22 Toboali Akui Ada Bullying Siswa di Sekolahnya, Tapi...

Dhony mengisahkan, korban pertama kali bercerita kepada neneknya sebelum dibawa ke rumah sakit, kalau ia mengalami sakit di bagian perut. Lalu ketika diusap sakit di bagian kepala. Mendengar hal tersebut besok harinya pihaknya langsung membawa korban.

Korban dibawa ke rumah sakit pada Kamis (24/07). Lalu dioperasi pada Jum'at (25/07). Namun pada Minggu pagi (27/07) korban meninggal dunia sekitar 08.12 Wib. 

Yang membuat pihak keluarga semakin kecewa, saat orang tua korban ingin bertemu dengan keenam orang yang disebut-sebut oleh korban, pihak sekolah tidak memperbolehkan untuk bertemu. Padahal tujuannya ingin mengetahui posisi dugaan fisik yang dibully agar bisa diobati. 

"Saat ini kami sedang memberikan keterangan ke unit PPA Sat Reskrim Polres Basel, dan juga sudah siap apabila akan dilakukan otopsi terhadap jenazah ini," tambahnya.

BACA JUGA:Gubernur Kirimkan Tim Pencari Fakta Kasus Bullying dan Kekerasan Terhadap Anak di Basel

BACA JUGA:Diduga Menjadi Korban Bullying di Sekolah, Seorang Siswa SD di Toboali Meninggal Dunia

Sumber: