Selamatkan Mangrove di Babel, Perlu Ditanamkan Kecintaan Sejak Dini

--
BABELPOS.ID, PANGKALPINANG – Dalam peta mangrove nasional, Bangka Belitung (Babel) memiliki total mangrove seluas 66.711 hektar, 673 hektar klasifikasi kerapatan jarang, 1.244 hektar dengan klasifikasi sedang dan 64.793 hektar dengan klasifikasi lebat.
Namun ironinya, Babel saat ini mengalami kerusakan mangrove yang masif.
Ini terungkap dari Diseminasi Rencana Aksi Kelompok Kerja Mangrove Babel (KKMD). (25/7).
Staff ahli Gubernur Babel, Eko Kurniawan dalam pembukaanya mengatakan bumi serumpun sebalai dianugerahi kekayaan alam luar biasa, salah satunya ekosistem mangrove yang luas dan vital.
Mangrove bukan hanya deretan pohon di pesisir, melainkan benteng alami yang melindungi kita dari abrasi bahkan tsunami, sumber kehidupan bagi keanekaragaman hayati laut, dan penumpang ekonomi masyarakat pesisir dan mengandung potensi wisata.
BACA JUGA:Wakil Ketua DPRD Babel Setuju Kebun Kelapa Sawit Rakyat Manfaatkan Koperasi Merah Putih
Namun semua menyadari bahwa ekosistem mangrove dihadapkan banyak tantangan mulai dari alih fungsi lahan, pencemaran hingga eksploitasi yang tidak berkelanjutan seperti pertambangan ilegal di pesisir kita.
'Hadirnya KKMD ini kita harapkan menjadi wadah kolaborasi multi pihak yang efektif dalam mengupayakan pelestarian, rehabilitasi dan pengelolaan mangrove secara berkelanjutan," katanya.
BACA JUGA:Kanwil Kemenkum Babel laksanakan Pembinaan Perancang Peraturan Perundang-undangan
Dicanangkannya rencana aksi KKMD, kita memiliki panduan jelas dan terarah untuk melaksanakan program konservasi mangrove.
Rencana aksi ini harus di implementasuksn dengan sinergi dan komitmen bersama melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
"Dengan kolaborasi yang baik kita yakin mangrove di Babel akan berdaya dan bermanfaat," harapnya.
Sekretaris KKMD Babel, Muchtar Effendi mengatakan KKMD ini dibentuk sebagai forum komunikasi seluruh lintas stakeholder terkait mangrove yang anggotanya berasal dari birokrat, akademisi, LSM, media dan pemerhati lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: