Ahmad Z. Musthofa, Santri Tahfidz Daarul Qur'an Tangerang Asal Pangkalpinang Terbitkan Buku Perjalanan Bangsa

Achmad Zharif Musthofa --Foto: ist
BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Berawal dari hobi membaca, Ahmad Zharif Musthofa, santri SMA Tahfidz Daarul Qur'an Tangerang asal Pangkalpinang mampu menertbitkan buku berjudul "Think Like Them".
Pemuda 17 tahun kelahiran Pangkalpinang ini menulis buku tentang perjalanan bangsa Indonesia hingga tantangan reformasi dalam buku setebal 115 halaman.
"Buku ini mengulas perjalanan bangsa Indonesia dari masa kegelapan Orde Baru hingga tantangan era reformasi," sebutnya kepada Babel Pos, Senin (23/6).
BACA JUGA:Kapolda Babel di Hadiahi Dua Buku Oleh Ketua PWI Basel, Ini Penulis Buku Tersebut
BACA JUGA:Taman Baca Rumah Stannia PT Timah Ajak Anak Geliatkan Literasi dengan Membaca Buku
Dalam buku ini penulis muda kelahiran 12 Desember 2007 ini menggambarkan bagaimana penyimpangan ideologi, ketidakadilan, dan korupsi telah menghancurkan cita-cita luhur para pendiri bangsa.
"Lewat buku ini saya ingin mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai Pancasila yang sejati, memperjuangkan keadilan sosial, dan membangun pemerintahan yang berpihak kepada rakyat. Berfokus pada harapan menuju Indonesia Emas 2045, karya ini menawarkan perspektif baru untuk menghadapi tantangan masa kini," jelas anak pertama dari dua bersaudara pasangan Hariadi dan Siti Zudiar Ifriza ini.
BACA JUGA:Bank Indoensia Gelar Festival Cerite Serantau Meriahkan Hari Buku Sedunia 2025 di Bangka Belitung
BACA JUGA:PT Timah Dukung Penerbit Buku Perjuangan H. AS. Hanandjoeddin dalam Arsip
Selain karena hobi membaca, kemampuan Ahmad Zharif menulis dipacu setelah mengikuti program One Santri One Book. Dalam kegiatan selama 3 hari para santri mengikuti pelatihan menulis OSOB 3. Mereka diminta mengekpresikan pemikirannya dalam sebuah tulisan dengan pendampingan beberapa mentor penulis.
"Alhamdulillah dalam tiga hari kita bisa menulis buku," ucapnya.
Dijelaskannya, tulisannya dalam "Think Like Them " merupakan luapan keresahannya sebagai generasi muda atas hilangnya cita-cita pendiri bangsa ditelan waktu, digantikan oleh pemimpin yang maksiat dan korup.
Pancasila yang merupakan dasar dan ideologi negara yang menggabungkan berbagai macam ideologi telah diselewengkan oleh kepentingan pribadi. Telah jauh dari cita-cita semula yaitu menciptakan pemerintahan yang adil, rakyat makmur sejahtera dan pembangunan yang merata.
"Ini semua terjadi bukanlah tanpa sebab, ini semua terjadi pun karena ulah dan sejarah di masa lalu walau sampai sekarang kita masih terbawa dengan masa lalu itu, konsekuensi yang tak terhindarkan akibat bangsa ini sendiri," tandasnya seraya berharap buku pertamanya ini bermanfaat bagi pembacanya, terutama para generasi muda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: