Kasus Ustadz Predator Anak Terungkap dari Obrolan Para Santri, Pelapor Ngaku Mendapatkan Intimidasi

Kasus Ustadz Predator Anak Terungkap dari Obrolan Para Santri, Pelapor Ngaku Mendapatkan Intimidasi

Agung --Foto: Ilham

BABELPOS.ID, TOBOALI - Konferensi pers pengungkapan kasus pelecehan seksual terhadap sembilan santri di sebuah Ponpes di Kecamatan Payung, Bangka Selatan (Basel) mengungkap fakta baru. 

Fakta baru ini diakui oleh salah satu pendamping santri di ponpes tersebut, bahwa terungkapnya kasus ini berawal dari percakapan antar santri.

"Terungkapnya ini saat itu santri putra saling bercerita antar mereka, tetapi pada saat bersamaan cerita mereka ini terdengar oleh santri putri," ungkap Agung salah satu pendamping santri.

Dikatakannya, diduga karena merasa resah akhirnya santri putri ini bercerita kepada ustadzahnya mengenai apa yang ia dengar dari santri putra ini. Mungkin karena merasa takut akhirnya ustadzah ini meminta bantuan dari ustadz pendamping santri pria atau Pelapor.

BACA JUGA:Terungkap, Begini Modus Oknum Ustadz Predator Anak Cabuli Santrinya di Basel

BACA JUGA:Kasus Predator Anak di Basel, Rina Tarol: Kemenag Jangan Lepas Tangan

Setelah dilakukan pengumpulan bukti dan beberapa orang yang telah mengetahui kejadian itu. Akhirnya ustadz J atau pelapor melaporkan kejadian ini ke Polsek Payung. Para korban sendiri setelah ditanyai mengaku ada 12 orang.

"Setelah kami lakukan wawancara langsung ke para santri, sekitar 12 santri jadi korban, akhirnya kami melaporkan hal tersebut ke Polsek Payung," tuturnya.

Diakuinya, sejak dilaporkannya kejadian ini dan ada pemberitaan, pihak pelapor mendapatkan berbagai ancaman dari pihak pro ustadz dan bahkan ada pihak keluarga pelapor yang mendapatkan intimidasi. Bentuk intimidasi ini seperti perkataan maupun doktrin kepada pelapor agar berfikir dulu sebelum melaporkan, karena  memikirkan kebaikan pelaku ini.

Kendati demikian, pihaknya telah sepakat melaporkan hal ini, mengingat bahwa korbannya adalah anak laki laki yang tak lain adalah anak didiknya sendiri. Oleh sebab itu pihaknya tetap meminta agar kasus ini tetap diusut.

Pihaknya juga tak segan-segan melaporkan ke pihak berwajib apabila ada intimidasi dari pihak manapun. Semua ini demi kebenaran dan keadilan bagi korban maupun ustadz dan ustadzah di Ponpes itu.

"Kami serahkan semuanya kepada pihak kepolisian, dan rencananya pihak pengurus ponpes bersama para orang tua akan melakukan musyawarah terkait keberlangsungan Ponpes Ini," pungkasnya.

BACA JUGA:Oknum Ustadz di Basel Jadi Predator Anak, 12 Santri Jadi Korban

BACA JUGA:Breaking News! Ada Ustadz di Basel Cabuli Santrinya, Korban Belasan Orang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: