Supercamp “Anak Pancasila Itu Aku!”

Supercamp “Anak Pancasila Itu Aku!”

KKN Super Camp Mahasiswa Unmuh Babel di Desa Kerantai.--Foto: ist

Dalam sambutannnya, beliau menyampaikan kepada para siswa “Silahkan ikuti kegiatan ini dengan tertib. Jangan main-main. Kalau diminta belajar, harus belajar. Karena dalam pendidikan, utamakan adab dahulu daripada ilmu. Percuma ilmu ada, tapi adab tidak ada”. Sambutan ini kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama sekaligus simbol pembukaan kegiatan.

Setelah pembukaan dilakukan, siswa mengawali kegiatan supercamp dengan bersiap-siap melaksanakan solat ashar berjamaah di ruangan kelas II. Kegiatan sholat ini berlangsung juga untuk sholat magrib, isya dan subuh. Setelah sholat anak-anak juga dibiasakan untuk mengaji. Kebiasaan beribadah dilakukan karena merupakan fondasi penting dalam pembentukan karakter positif pada anak yang bermanfaat untuk mendekatkan hubungan dengan tuhan, meningkatkan nilai-nilai etika, moral, spiritual, dan sosial, serta meningkatkan pemahaman tujuan hidup dan arah yang bermakna.

Supercamp tentunya tidak hanya sampai disini saja, melainkan siswa juga diajarkan untuk melakukan kegiatan bermasyarakat yaitu gotong royong dengan memungut sampah di sepanjang bahu jalan desa. Kegiatan gotong royong ini dikemas dalam kegiatan hiking agar siswa sekaligus dapat menjelajahi dan lebih memperhatikan kebersihan alam. Selanjutnya, pada pukul 20.30 WIB siswa diarahkan untuk menonton film Nusa Rara yang berjudul belajar dari lebah. Isi film tersebut juga menceritakan tentang adab ketika masuk dan berada di kamar mandi, serta untuk selalu berbuat kebaikan dan bersifat tanggung jawab. Dari kegiatan tersebut siswa diminta untuk merangkum hasil tontonan mereka dalam satu lembar kertas. Hal ini dilakukan untuk melatih daya ingat, pemahaman, dan nalar kritis siswa dalam memahami makna sebuah film. 

BACA JUGA:Pemerintah Resmi Tetapkan PLTN Pertama di Bangka Belitung, Siapkah Kita?

BACA JUGA:Mengapa Ujian Nasional Harus Dilaksanakan Kembali?

Setelah satu jam waktu yang dihabiskan untuk menonton film sekarang sudah menunjukkan pukul 21.00 WIB yang menandakan anak-anak harus istirahat atau tidur malam. Tidur malam tepat waktu merupakan kebiasaan baik untuk menjaga ketahanan tubuh, memulihkan mental dan emosional, menjaga keseimbangan antara aktivitas dan ketenangan, sehingga memotivasi untuk berkarya lebih produktif.

Tidur tepat waktu menjadikan waktu tidur yang optimal sehingga anak-anak akan lebih mudah untuk bangun pagi. Bangun pagi yang diawali dengan kegiatan sholat subuh dan tadarus. Sebelum melakukan aktivitas selanjutnya siswa tidak lupa untuk sarapan pagi terlebih dahulu, yaitu sarapan dengan roti dan susu. Pada pukul 6.30 WIB siswa melakukan kegiatan penanaman bibit cabe yang di dampingi oleh mahasiswa KKN, hal ini dilakukan untuk mengajarkan dan pemberian materi kepada siswa bagaimana cara melestarikan tumbuhan. Selanjutnya, pukul menunjukkan 07.30 WIB dimana para siswa melaksanakan senam sehat di halaman alun-alun Desa Kerantai, senam yang dilakukan adalah salah satu senam yang diarahkan oleh kemendikdasmen yaitu senam Anak Indonesia Hebat. Senam sehat dilakukan agar siswa lebih perduli terhadap kesehatan mereka. 

Kegiatan selanjutnya adalah outbound, outbound dilakukan dengan melewati beberapa rintangan yang telah disiapkan oleh mahasiswa KKN. Rintangan tersebut dapat berupa melangkahkan kaki ke bagian dalam ban. Lalu, anak-anak tiarap sambil melewati lorongan yang dibuat dengan ban motor. Setelah itu, siswa memasuki jaringan yang dibuat dengan tali rapiah. Kegiatan outbound merupakan salah satu bentuk kegiatan edukatif yang menyenangkan.

Kegiatan supercamp yang berlangsung selama 2 hari satu malam di SDN 6 Sungaiselan dapat dikatakan sebagai salah satu kegiatan pembentukan karakter anak pancasila yang dimana siswa mengalami langsung bagaimana menjalani hari dengan kebiasaan-kebiasaan positif. Tujuh kebiasaan ini diharapkan dapat terlaksana setiap hari, berkelanjutan, hingga menjadi budaya, dan terinternalisasi menjadi karakter. Pengalaman intensif ini menjadi momentum penting bagi para siswa untuk memulai perubahan perilaku yang akan mereka bawa pulang ke rumah. 

BACA JUGA:Impak Kenaikan PPN terhadap Konsumen: Tantangan dan Peluang dalam Menjaga Kesejahteraan Ekonomi

BACA JUGA:4 Skill yang Dibutuhkan Peserta Didik dalam Menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: