Segini Anggaran Untuk Memperbaiki Jembatan di Sungai Nyireh

BABELPOS.ID, TOBOALI - Sidak yang di lakukan oleh Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangka Selatan (Basel) atas adanya laporan dari masyarakat terkait jembatan sungai Nyireh yang terletak di desa Pergam dan hampir ambruk mendapatkan  respon cepat dari Pemkab Basel.

BACA JUGA:Fasilitas Lalulintas Dirusak OTD, Dalam Dua Pekan Sudah Dua Kali

PLT Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan  Ruang (PUPR) Elfan Rulyadi yang didampingi oleh Kepala Bidang Bina Marga menyebutkan, mengenai sidak hari ini pihaknya langsung mendampingi Komisi III DPRD Basel untuk mengecek jembatan sungai Nyireh yang sudah rusak ini.

BACA JUGA:Puluhan Mahasiswa Gelar Aksi Damai di Tugu Nol Pangkalpinang, Desak Prof Bambang Hero Minta Maaf ke Masyarakat

"Kita ikut langsung melihat jembatan yang hampir rusak ini," sebutnya, Selasa (14/01).

Dikatakan Elfan, sampai sekarang jembatan ini masih bisa dilalui oleh masyarakat, tetapi kondisinya terlihat sudah rusak jadi dikhawatirkan nantinya akan roboh, apalagi berada di atas sungai yang ber arus sedang.

BACA JUGA:Kota Pangkalpinang Ukir Pencapaian Hebat di Awal Tahun, Raih Peringkat Pertama Keterbukaan Informasi Publik di

Untuk anggaran perbaikan jembatan ini sendiri pihaknya sudah menyiapkan sebesar Rp. 200 juta, yakni perbaikan di bagian bawah atau perbaikan tiang - tiang pancang pondasi jembatan agar lebih kokoh lagi.

"Kita sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp. 200 juta untuk perbaikan," terangnya.

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Ombudsman Babel Imbau Pemda Susun Strategi Mitigasi

Selain itu, untuk pembangunan jembatan tersebut pihaknya akan melakukan sosialisasi ke masyarakat juga karena sampai saat ini jembatan tersebut masih digunakan masyarakat.

Sehingga nantinya tidak mengganggu masyarakat maupun pekerja yang sedang membangun.

BACA JUGA:Matchy With Scoopy Jadi Ajang Honda Babel Pererat Tali Silahturahmi Antar Komunitas Honda, Begini Keseruannya!

Diakui Elfan, bahwa jembatan sungai Nyireh ini sudah berdiri selama kurang lebih 15 tahun, dan metode pembangunan jembatan ini masih menggunakan cara yang lama kendati berada di atas sungai dengan arus yang sedang.

Sumber: