Budaya Ngopi Sebagai Identitas Manggar: Festival Warung Kopi 2024 HUT Babel Hidupkan Ekosistem Kopi Babel

Festival Warung Kopi 2024, Manggar -- Kab. Belitung Timur--
BABELPOS.ID, BELITUNG TIMUR- Manggar, yang dikenal sebagai "Kota 1001 Warung Kopi," menjadi pusat perhatian pada Festival Warung Kopi 2024, sebuah perayaan budaya dan ekonomi kopi yang digelar di kawasan wisata 1001 Kopi, Pasar Lipat Kajang, Belitung Timur, Sabtu (30/11/24).
Acara ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-24 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pj Gubernur Sugito menyampaikan pentingnya kopi tidak hanya sebagai komoditas ekonomi, tetapi juga sebagai medium budaya yang menghubungkan masyarakat.
BACA JUGA:2.045 Warga Binaan di Babel Gunakan Hak Pilihnya Pada Pilkada Serentak 2024
Dalam sambutannya, ia menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk mendukung ekosistem kopi melalui program pemberdayaan petani. Pada tahun 2025, pemerintah berencana memberikan bantuan bibit kopi untuk memperluas lahan perkebunan seluas lima hektar.
“Budaya ngopi bukan sekadar minum kopi. Ini adalah ruang interaksi sosial yang menghidupkan modal sosial, gotong royong, hingga edukasi masyarakat,” ujar Sugito.
Ia juga menyoroti potensi besar Manggar sebagai destinasi wisata kopi, mengusulkan konsep wisata berbasis pengalaman, seperti mengajak wisatawan langsung ke kebun untuk belajar proses produksi kopi.
BACA JUGA:Pj. Walikota Pangkalpinang Tinjau Pilkada di Lapas Perempuan Pangkalpinang Kemenkumham Babel
Festival Warung Kopi 2024 diharapkan menjadi momentum kebangkitan ekonomi kreatif Bangka Belitung. Dengan dukungan inovasi dan literasi digital, festival ini mengawinkan budaya dan teknologi untuk memperluas jangkauan pasar kopi lokal.
Acara ini juga mengusung lomba kreatif seperti kompetisi membuat kudapan pendamping kopi dan edukasi tentang pengolahan kopi, mempertegas Manggar sebagai simbol budaya ngopi di Indonesia.
“Kopi bukan sekadar minuman, tapi identitas. Festival ini adalah langkah awal membangun ekosistem kopi yang berkelanjutan,” tutup Sugito.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin, menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan ekosistem kopi di Kepulauan Bangka Belitung pada perayaan HUT ke-24 provinsi tersebut. Ia menegaskan pentingnya membangun ekosistem kopi dari hulu ke hilir, mulai dari petani, pengepul, hingga konsumen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: