Budaya Ngopi Sebagai Identitas Manggar: Festival Warung Kopi 2024 HUT Babel Hidupkan Ekosistem Kopi Babel

Budaya Ngopi Sebagai Identitas Manggar: Festival Warung Kopi 2024 HUT Babel Hidupkan Ekosistem Kopi Babel

Festival Warung Kopi 2024, Manggar -- Kab. Belitung Timur--

BACA JUGA:Pj. Walikota Pangkalpinang Tinjau Pilkada di Lapas Perempuan Pangkalpinang Kemenkumham Babel

Achmad juga mengapresiasi potensi besar kopi di Bangka Belitung, yang dapat menjadi identitas kuat melalui warung kopi lokal.

"Hari ini 1001 warung kopi, ke depan kita kembangkan lebih banyak lagi," ujarnya. Ia menambahkan bahwa konsep inovatif seperti lomba antar warung kopi dengan hadiah menarik bisa mendorong promosi produk lokal dan meningkatkan ekonomi daerah.

BACA JUGA:Jimny Rhino White Makin Ganteng

Melalui Bank Sumsel Babel, Achmad berkomitmen mendukung ekspor kopi dan membuka peluang pasar baru, terutama bagi generasi muda yang mengembangkan kopi dengan konsep kekinian. 

Direktur Bank Sumsel Babel juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan ekosistem yang solid, termasuk dukungan pembiayaan bagi pelaku UMKM kopi.

BACA JUGA:Beruntung, Era Dapat Motor dari Program Sobek Label Yamalube

“Dengan branding yang kuat, kita bisa membawa kopi Bangka Belitung dikenal hingga tingkat nasional, bahkan global.

Warung kopi bisa menjadi pusat interaksi kreatif, tempat ekonomi tumbuh, dan budaya berkembang,” tambahnya.

BACA JUGA:Jelang Piala AFF, STY Asah Fisik Pemain Indonesia di Bali

Sebelumnya Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Belitung Timur Mathur Novinsyah mengungkapkan bahwa Manggar memiliki sejarah panjang sebagai pusat budaya ngopi.

Meskipun sebagian besar kopi masih didatangkan dari luar, seperti Lampung dan Palembang, semangat masyarakat untuk menjadikan kopi sebagai identitas lokal tetap kuat.

BACA JUGA:Bangga Jadi Pelatih Baru Leicester City

Budaya ngopi di Manggar memiliki ritme unik. Warga memulai hari mereka dengan ngopi setelah subuh, kembali ke warung kopi menjelang siang, dan menutup hari dengan obrolan santai di malam hari.

“Warung kopi bukan hanya tempat minum, tapi juga pusat transaksi, diskusi, hingga pembentukan relasi sosial,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: