Kakanwil Kemenag Babel Ajak Guru Rajin Menulis Hingga Kemah Pendidikan
--
BABELPOS.ID, PANGKALPINANG – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bangka Belitung, Masmuni mengaku merupakan sosok yang tidak pernah abseb menulis termasuk di media masa.
Namun hal ini juga dilakukan dalam rangka memberikan contoh dan pemahaman kepada para kepala sekolah dan guru, bahwa yang namanya proses transper ilmu pengetahuan tidak cukup hanya di kelas.
BACA JUGA:Real Count KPU, Erzaldi-Yuri 49,21%, Hidayat-Hellyana 50,79%
Mantan Wakil Rektor IAIN SAS Babel ini juga menilai perlunya pelatihan bagi para kepala sekolah dan guru secara lebih intensif agar juga mampu membentuk karakter kepala sekolah yang konsepsional, karena kepala sekolah termasuk guru punya tanggung jawab yang besar mendidik anak orang, yang tentunya tidak mudah. Bahkan kalau kepala sekolah atau gurunya tersesat, maka juga akan menanggung dosa.
Dalam hal ini pemerintah daerah juga harus lebih baik membantu untuk memikirkan nasip atau hak-hak guru-guru.
BACA JUGA:Pebalap Astra Honda Melaju Kencang pada Balapan Penutup JuniorGP 2024 di Estoril
Oleh sebab itu, dirinya juga mengajak kepada para kepala sekolah dan guru agar semakin rajin menulis dan punya makalah dan artikel-artikel tentang pendidikan, sehingga nanti yang bagus-bagus bisa diserahkan kepada Kanwil Kemenag Babel untuk dikelola menjadi satu buku tersendiri yang bisa dijadikan pedoman dan patokan guru-guru yang lain di dalam konteks pembelajaran merdeka.
Karena sekarang Jakarta sedang menyusun kurikulum berbasis moderasi beragama.
Sekaligus juga akan mengikutkan serta para kepala sekolah dan guru dalam kegiatan kemah pendidikan, karena guru-guru juga butuh rehat, butuh hal-hal yang menyenangkan.Tidak harus selalu serius meningkatkan knowledge atau skill semata.
BACA JUGA:BPS Bangka perkuat koordinasi SDI
Kemahnya yang akan dilakukan nantinya, bukanlah kemah pramuka tapi kemah pendidikan dalam rangka melatih kepekaan kepala sekolah dan guru terhadap lingkungan, karena pendidikan tidak bisa menutup diri dari lingkungan, maka nanti pendekatannya akan berbeda, guru-guru harus mulai berfikir karakter misalnya di Bangka Selatan seperti apa, tentunya tidak akan sama dengan Bangka Induk.
Sehingga dengan kemah pendidikan itu diharapkan dapat mencari solusinya.
Karena kalau tidak sesuai maka akan jadi persoalan lagi.
BACA JUGA:Kanwil Kemenag Babel, 2025 Siapkan Formula Intensif Demi Kualitas Guru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: