Pancasila Dalam Perspektif Akademik Menurut Pj Bupati Haris

Pancasila Dalam Perspektif Akademik Menurut Pj Bupati Haris

Pj Bupati Haris menjadi pembicara diskusi Pancasila di Institut Pahlawan 12.--Foto: Yudi

BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Pancasila sebagai ideologi negara bukan hanya semboyan tetapi sebagai manifestasi dari nilai -nilai luhur yang harus kita pahami, implementasi dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam manifestasi akademik, Pancasila menawarkan berbagai dimensi yang dapat dikaji secara mendalam, hal ini sangat relevan mengingat tantangan global dan dinamika sosial yang terus berkembang.

Demikian disampaikan Penjabat Bupati Bangka Muhammad Haris AR AP MH saat menjadi narasumber dialog Pancasila dalam Persepektif akademi yang digelar Alumni Magister Administrasi Publik Institut Pahlawan 12 di Kantin Pahlawan Sungailiat Rabu malam (16/10/2024).

Diskusi yang dipandu moderator Fadillah Imam SE, M.AP tersebut dihadiri Ketua Yayasan Institut Pahlawan 12, Drs H Maswan M.AP, Rektor Institut Pahlawan 12, DR. Darol Arkum M.Si, Wakil Direktur Institut Pahlawan 12, DR Yan Megawandi M.Si serta selaku narasumber lainya, DR Faisal SH MH, Dosen Magister Hukum UBB.

Haris menyakini bahwa pemahaman yang mendalam dari Pancasila dapat membentuk karakter generasi muda kita di era globalisasi ini.

"Nilai -nilai Pancasila harus menjadi pegangan yang kuat untuk menjaga identitas bangsa. Dalam kontek pendidikan Pancasila harus diajarkan bukan hanya sebagai materi pelajaran tetapi diterapkan dalam membentuk sikap dan perilaku," ujarnya. 

"Kita perlu memastikan bahwa generasi muda kita memahami dan menghayati dalam setiap aspek kehidupan mulai dari etika, sosial dan ekonomi," tambahnya. 

BACA JUGA:Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Karyawan PT Timah Gelar Upacara di Masing-masing Wilayah Operasional

BACA JUGA:Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Dandim Sampaikan Pesan Ini

Menurut Haris, saat ini kita dihadapkan pada tantangan dalam pemahaman dan pengalaman bagi Gen Z, yakni kurangnya minat generasi Z karena lebih tertarik dengan konten digital, hiburan daripada materi pelajaran yang dianggap kaku.

Bahkan ada yang melihat dan beranggapan Pancasila sebagai konsep kuno, tidak relevan dengan kondisi sekarang. "Pengaruh globalisasi dan budaya asing mengikis nilai- nilai lokal," kata Haris.

Sehingga Ditambahkan Haris, yang perlu dilakukan yakni mengunakan media digital mengunakan platform, sosial media, vidio pendek dan lainya.

"Kegiatan berbasis komunitas mengadakan diskusi, kegiatan sosial kemasyarakatan dengan mengajak para mahasiswa, untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi Z," kata Haris.

BACA JUGA:Lapas Narkotika Pangkalpinang Gelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Tiga Pegawai Naik Pangkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: