Pemkab Bangka Berhasil Tuntaskan Stunting, PJ Bupati Haris Ungkap Strategi Ini

Pemkab Bangka Berhasil Tuntaskan Stunting, PJ Bupati Haris Ungkap Strategi Ini

Pj Bupati Haris saat menyerahkan program penurunan stunting di Desa Gunung Muda. --Foto: Yudi

BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Pemerintah Kabupaten Bangka melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bangka memiliki komitmen kuat untuk menuntaskan stunting di Kabupaten Bangka.

Komitmen itu diwujudkan melalui pendekatan penuntasan stunting melalui berbagai inovasi yang produktif. Seperti inovasi kolaborasi hexahelix yang melibatkan antar tingkatan pemerintahan-perbankan-perguruan tinggi-pelaku usaha-lembaga masyarakat dan media massa.

"Percepatan penuntasan stunting juga kami lakukan dengan mendatangi dan mengintervensi langsung ke 9 desa lokus stunting dengan mengikutsertakan dokter spesialis gizi dan nutrisionis, dokter spesialis anak, dokter spesialis kandungan, psikolog anak, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta BPJS Kesehatan," jelas PJ Bupati Bangka Muhammad Haris AR AP MH kepada wartawan di Desa Gunung Muda Belinyu, Jumat (13/9/2024).

BACA JUGA:Segini Target Penurunan Stunting Kabupaten Bangka

BACA JUGA:Dinas Perikanan Bantu Protein untuk Anak Stunting

Muhammad Haris mengatakan, terkait penurunan stunting di Kabupaten Bangka, langkah pertama dengan melakukan pemetaan faktor determinan penyebab stunting pada balita dan ibu hamil. 

Dokter spesialis gizi memberikan penanganan untuk kasus stunting yang disebabkan permasalahan malnutrisi dan gizi. Dokter spesialis anak memberikan penanganan untuk kasus stunting yang disebabkan permasalahan penyakit dan kesehatan lainnya. 

Dokter spesialis kandungan memberikan penanganan untuk kasus resiko stunting pada ibu hamil beresiko tinggi dan kekurangan energi kronis.

"Psikolog anak kami libatkan untuk konseling tumbuh kembang dan pengasuhan balita yang mengalami kesulitan dalam pola makan dan perilaku. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kami tugaskan mengeksekusi di tempat bagi bayi, balita dan keluarga stunting yang belum memiliki dokumen kependudukan. Dalam skema yang sama, BPJS Kesehatan langsung ditempat memberikan akses BPJS bagi bayi, balita dan keluarga stunting yang belum memiliki asuransi Kesehatan," paparnya.

BACA JUGA:P2KBP3A: 72 anak Stunting di Bangka Diasuh Bank

BACA JUGA:Kolaborasi Penanganan Stunting, Jajaran Pemkab Bangka Tandatangan Komitmen Bersama

Inovasi ini terbukti mampu mengakselerasi penurunan angka stunting secara drastis di Kabupaten Bangka dari 1,27 persen di bulan September 2023 menjadi 1,06 persen di Desember 2023. Angka stunting terus meluncur turun menjadi 1,05 persen di bulan Februari 2024, turun lagi menuju 0,99 persen di bulan Juni 2024 dan 0,98 di bulan Agustus 2024.

"Desa lokus stunting juga berkurang dari 10 desa di 2023 menjadi 9 Desa di September 2024. Kami optimis diakhir tahun 2024 nanti, persoalan stunting dapat dituntaskan dengan efektif," kata Haris.

Atas kinerja tersebut, Pemkab Bangka berhasil menerima penghargaan Indonesia Healthcare Innovation Award (IHIA) dari Kementerian Kesehatan dan Indonesia Healthcare Innovation Forum sebagai Pemda dengan inovasi percepatan penurunan stunting terinovatif di Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: