Merasakan Geliat Indonesia Sentris di Kepulauan Pongok
(Foto : Diskominfo Babel)--
BACA JUGA:Pj Wali Kota Pangkalpinang dan Seluruh Kepala Daerah Diundang ke IKN
"Pada tahun 2017 ada cetak sawah baru tapi belum terlaksana, dan diolah oleh masyarakat.
Sejauh ini dengan hasil 1,5 ton setiap panen bisa mencukupi setengah kebutuhan pangan di Desa Pongok.
Kalau lahan 137 hektar tadi berjalan, bisa mencukupi untuk semua kecamatan," ujar Zumri.
Negeri Bahari Terus Lestari
Subsidi BBM melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) adalah langkah penting untuk mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Dengan SPBN di lokasi strategis, biaya bahan bakar menjadi lebih terjangkau, meningkatkan frekuensi melaut dan stabilitas harga ikan.
BACA JUGA:Kolaborasi Kemenkumham-Pemda Tingkatkan Kesadaran Hukum di Masyarakat
Kebijakan ini mendukung pendekatan Indonesia Sentris, memastikan pembangunan merata, termasuk di Pulau Pongok, di mana mayoritas penduduknya adalah nelayan.
Hasilnya, kesejahteraan masyarakat nelayan meningkat dan kontribusi mereka terhadap perekonomian nasional lebih optimal.
BACA JUGA:Realisasi PIN Polio di Bangka Barat Sudah 96,46 Persen
Kepulauan Pongok, yang terletak di pesisir, adalah salah satu contohnya bagaimana masyarakat pesisir dapat bertahan dan berkembang melalui sumber daya laut.
Sebagai penggerak utama perekonomian, nelayan menjadi tulang punggung kehidupan masyarakat di pulau ini.
Dengan laut sebagai sumber utama penghidupan, nelayan di Pulau Pongok menghabiskan hari-hari mereka menangkap ikan dan hasil laut lainnya yang kemudian dijual di pasar lokal atau diangkut ke wilayah lain.
Hasil laut ini juga menjadikan daerah Pongok terkenal akan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pengolahan ikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: