Tahun Ini Baru 50 Persen dari 99 Koperasi Terdata Aktif di Bangka Tengah, Ini Penyebabnya!

Tahun Ini Baru 50 Persen dari 99 Koperasi Terdata Aktif di Bangka Tengah, Ini Penyebabnya!

Irwandi, Kepala DisperindagkopUKM Bangka Tengah--

BABELPOS.ID, KOBA - Perkembangan digital yang semakin maju dan banyaknya pinjaman online (Pinjol) telah menggerus keberadaan koperasi, tak terkecuali di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng).

BACA JUGA:Penantang Erzaldi Rosman di Pilkada, Pengamat : Tiga Nama ini yang berpotensi melawannya

Diketahui, koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

BACA JUGA:Penantang Erzaldi Rosman di Pilkada, Pengamat : Tiga Nama ini yang berpotensi melawannya

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DisperindagkopUKM) Bateng mengatakan ada 99 koperasi di Bangka Tengah.

"Pendataan koperasi yang aktif ini sedang berjalan, ada sekitar 99 koperasi, tapi kalau bicara aktif dan tidaknya baru 50 persen," tutur Irwandi, Selasa (30/4/2024).

BACA JUGA:Warga Lapor ke Kejari Pangkalpinang Dugaan Mafia Tanah Nyaplok Kolong Retensi Bacang yang Masuk RTH

"Salah satu indikator kami menilai koperasi ini aktif adalah mereka melaksanakan RAT atau Rapat Anggota Tahunan, karena ini belum selesai RAT nya, jadi kalau untuk tahun ini mungkin sekitar 50 persen yang benar-benar aktif, kalau yang ada nama bahkan 100 lebih," tambahnya.

Kata Irwandi, indikator sehat menilai koperasi aktif adalah melakukan RAT dan sampai saat ini baru 50 persen yang melakukan RAT dari 99 koperasi.

BACA JUGA:Feri Apriyanto Membuka Rapat Persiapan Launching Gerakan Bersama dan Kolaborasi Organisasi Perangkat Daerah

"Jadi, 99 koperasi ini ada namanya, kadang tahun ini mereka RAT, tahun depan tidak, jadi kalau tidak RAT maka dinilai tidak aktif, kalau sudah 2 tahun tidak RAT, kita banned," ujarnya.

"Sebenarnya konsep koperasi ini mentereng, namun dengan perkembangan digitalisasi, suka tidak suka ikutbmenggerus eksistensi koperasi, karena ada pinjol yang sangat mudah," sambungnya.

Menurut Irwandi, model Pinjol tidaklah rumit, jika dibandingkan dengan koperasi.

BACA JUGA:Bangka Tengah kembangkan ekonomi kreatif berbasis desa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: