Pemkot Pangkalpinang Panen Sawi dan Selada, Perkuat Program Pengendalian Inflasi
Kelompok Wanita Tani, Panen Sawi dan Selada sinergitas dengan KPw Bank Indonesia Provinsi Kep.Bangka Belitung dan Pemkot Pangkalpinang--
BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Dua Kelompok Wanita Tani (KWT) hasil sinergitas KPw Bank Indonesia Bangka Belitung dan Pemerintah Kota Pangkalpinang kembali panen sayuran sawi dan selada.
Panen ini menyusul panen delapan kelompok tani di beberapa kabupaten yang ada di wilayah Provinsi Bangka Belitung. Diharapkan KWT menjadi salah satu bentuk dukungan masyarakat dalam pengendalian inflasi Babel melalui peningkatan pasokan sayuran untuk keluarga.
Panen di dua KWT ini terselenggara pada 8 dan 14 Desember 2023 tepatnya di KWT Sinar Bulan dan KWT Bukit Besar. Hasil panen berupa 42 kg sawi dan 5,5 kg selada.
BACA JUGA:Ada yang Kenal Gak? 2 IRT Ini Dicari Polisi Karena Arisan
BACA JUGA:Kasus Video Syur 1,46 Menit, Ternyata Ada Pelaku Baru yang Posting Foto Korban di Facebook
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Faturachman mengatakan, dua KWT ini merupakan bagian dari Program Kelurahan Tanggap Inflasi yang dicanangkan pada 13 Maret 2023 lalu.
Katanya, program ini merupakan bentuk sinergitas antara KPw BI Babel dengan Pemerintah Kota Pangkalpinang dalam memperkuat program pengendalian inflasi.
BACA JUGA:Panglima Kostrad Tinjau Pelayanan Mobil Sehat PT Timah Tbk di Desa Beriga, Warga Antusias Berobat
Dikatakan Faturachman, panen sayuran di dua KWT ini diperkirakan akan berlangsung sampai dengan Januari 2024. Sebelumnya, berdasarkan pemantauan Bank Indonesia, telah terdapat 8 kelompok tani yang telah panen cabai yang secara total mencapai 47,2 ton.
"Panen di KWT dan kelompok tani tersebut diharapkan dapat menambah pasokan cabai dan sayuran di tengah meningkatnya harga cabai dan inflasi Bangka Belitung," ujar Faturachman, Sabtu (16/12/2023).
BACA JUGA:Gelar Apel Siaga Nataru, PLN Babel Kerahkan 765 Petugas untuk Amankan Pasokan Listrik
Faturachman menerangkan, implementasi program ketahanan pangan yang digagas Bank Indonesia juga telah melibatkan pondok pesantren. Program ini sekaligus mendorong kemandirian ekonomi pesantren dengan dukungan sumber daya santri yang potensial.
Sampai dengan saat ini, lanjut Faturachman, di Bangka Belitung terdapat 8 pondok pesantren yang ikut serta menyukseskan program tersebut bersinergi dengan Bank Indonesia.
BACA JUGA:Kasus Video Syur 1,46 Menit, Ternyata Ada Pelaku Baru yang Posting Foto Korban di Facebook
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: