Dosen Pengabdian Unmuh Sosialisasikan Aplikasi Classpoint Bagi Guru SD STKIP Muhammadiyah Babel

Dosen Pengabdian Unmuh Sosialisasikan Aplikasi Classpoint Bagi Guru SD STKIP Muhammadiyah Babel

Sosialisasikan Aplikasi Classpoint Bagi Guru SD STKIP Muhammadiyah Babel.--(ist)

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG -  Dosen Pengabdian Kepada Masyarakat dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel), Hevitria, M.Pd dan M.Iqbal Arrosyad, M.Pd melaksanakan pengabdian masyarakat pemula melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi aplikasi classpointi bagi guru pada kurikulum merdeka belajar Sekolah Dasar tahun 2023. 

Hevitria,M.Pd, selaku ketua dalam pengabdian ini menjelaskan bahwa pengabdian ini dilatarbelakangi dengan kurangnya kemampuan guru-guru SD STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung dalam menggunaan aplikasi interaktif untuk menghadapi kurikulum merdeka belajar. 

Oleh karena itu perlu diadakan kegiatan sosialisasi dan edukasi aplikasi classpoint bagi guru pada kurikulum merdeka belajar Sekolah Dasar. Dan melalui pengabdian ini, maka dosen Pengabdian Kepada Masyarakat Unmuh Babel berupaya memberikan solusi dengan cara tahap observasi awal atau analisis situasi tentang pemahaman dan kemampuan guru terhadap aplikasi interaktif, tahap perencanaan pengabdian, tahap pelaksanaan pengabdian berupa pelatihan aplikasi classpoint bagi guru pada kurikulum merdeka belajar di SD STKIP MBB, dan tahap evaluasi berupa kegiatan tanya jawab dan latihan terbimbing.

BACA JUGA:138 Mahasiswa UnMuh Babel Ikut Yudisium IX

BACA JUGA:23 Tahun Babel, Rektor Unmuh: Listrik Masih Lap Nyer Lap Nyer

Berdasarkan hasil observasi awal di SD STKIP MBB tersebut, didapati permasalahan tentang pemahaman dan penggunaannya aplikasi yang dapat digunakan dalam kurikulum merdeka belajar. Bahwa guru kelas masih kurang memahami atau mengerti tentang aplikasi classpoint, karena baru pertama kali mendengarnya, dan juga masih kurangnya minat dan semangat dalam menggunakan teknologi dalam pembelajaran, walau sebenarnya guru-guru memiliki fasilitas seperti laptop dan handphone yang dapat terkoneksi dengan internet. 

Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilaksanakan, di SD STKIP MBB merupakan Desa mitra dengan Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung. Masyarakat SD STKIP MBB merupakan Desa yang terletak di Desa  Mangkol Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah, hal itu seharusnya banyaknya informasi dan juga kegiatan yang mudah dilaksanakan untuk kegiatan pengembangan media pembelajaran terutama media berbasis game, karena media berbasis game saat ini adalah media ideal yang disukai peserta didik untuk belajar.

Melihat dari kebiasaan masyarakat saat ini pada  umumnya game sudah menjadi hal yang biasa, di sini difokuskan untuk guru suapaya guru tahu bagaimana cara membaca memuat, menyusun dan menjalakan. Akan tetapi sampai saat ini masih terbatasnya informasi terkait pengembangan masih  sangat terbatas karena kesukaran dan ketidak mudahan informasi pengembangan media berbasis game yang digunakan untuk pembelajaran sehingga game hanya dipandang sebagai hiburan semata. Sehingga perlunya di adakan program pendampingan untuk menyampaikan dan memahamkan materi bagaimana cara membaca pengembangan media pembelajaran berbasis game dengan mudah dan optimal.

BACA JUGA:Rutin Gelar Pengajian, SMP Muhammadiyah Koba Hadirkan Rektor Unmuh Babel

BACA JUGA:Gandeng Unmuh Babel, HIPMI Bangka Tengah Gelar Talkshow Tumbuhkan Jiwa Wirausaha Kalangan Anak Muda

Pelaksanaan pengabdian ini dilaksanakan melalui pelatihan pengembangan ide media pembelajaran dengan pendampingan pengenalan software dan pelatihan materi pengembangan untuk guru guru dari SD STKIP MBB. Kedua tahap pembimbingan, pada tahap ini guru akan dibimbing secara langsng dan bertahap untuk menyelesaikan media yang akan diajarkan. 

Hasil pada pengabdian kepada masyarakat dengan kegiatan sosialisasi dan edukasi aplikasi classpoint bagi guru pada kurikulum merdeka belajar sekolah dasar, dapat dijabarkan secara rinci sesuai dengan tahapan yang telah dilaksanakan. Tahapan tersebut diantaranya, 1) kajian kebutuhan; 2) pemaparan materi; 3) pendampingan; dan 4) evaluasi. Untuk selanjutnya dapat dipaparkan setiap tahapnya.

Tim peneliti juga mengadakan kunjungan secara langsung ke sekolah untuk mendapatkan informasi apa saja yang diperlukan untuk dapat membantu guru-guru dalam meningkatkan pamahaman dan profesionalitas dalam mengajar. Dan didapat bahwa pembelajaran yang dilaksanakan sekarang sudah mulai menggunakan perangkat teknologi seperti tablet, infokus, dan spiker. Akan tetapi dengan adanya vasilitas yang telah disediakan sekolah, tentunya guru harus mau belajar lagi untuk dapat mengoprasikan media berbasis teknologi tersebut agar pembelajaran yang dilakukan menjadi maksimal (Arrosyad & Hevitria, 2023). Dan hal itu menjadi kendala oleh guru-guru yang ada di sekolah, bahwa masih ada aplikasi yang belum dimengerti dan menfaatnya bisa digunakan pada pembelajaran. Aplikasi yang dimaksud adalah aplikasi classpoint. Aplikasi tersebut belum ada guru di sekolah yang mengerti sebelumnya. 

BACA JUGA:PMP Unmuh Babel Bantu Karang Taruna Desa Rukam Tingkatkan Kemampuan Bersosialiasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: