RIMBAK, REBAK, PEMITAK, KUBAK, BEBAK DAN KELEKAK (Bagian Satu)

RIMBAK, REBAK, PEMITAK,   KUBAK, BEBAK DAN KELEKAK   (Bagian Satu)

Akhmad Elvian--

Pengantar Redaksi:

Beberapa roh nenek moyang yang dianggap berperangai baik tersebut bermukim di Gunong Panden, yaitu: Akek Sekerincing Besi, Akek Simpai, Akek Bejanggut Kawat, Datuk Segenter Alam, Putri Urai Emas, Putri Lepek Panden.

Dan beberapa roh nenek moyang yang bermukim di Gunong Mares atau Maras, yaitu: Sumedang Jati Suara dan Akek Kebudin.

Begitu juga dengan Gunong Muntai di Bangka Selatan, Gunong Pading di Bangka Tengah menjadi pusat Kosmologis dan pusat spiritual yang sakral.

OLEH: Dato’ Akhmad Elvian, DPMP

Sejarawan dan Budayawan

Penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia

KEADAAN wilayah daratan Pulau Bangka awalnya terdiri atas hutan primer atau rimba yang dalam bahasa Melayu Bangka disebut rimbak

---------------

KEBERADAAN hutan atau rimbak di Pulau Bangka ada di sekitar wilayah sempadan sungai dan anak sungai (aik), dataran rendah (lembah atau arung dan wilayah rawa-rawa atau lelap), pada wilayah dataran tinggi (bukit-bukit dan gunong-gunong), serta berada pada wilayah pesisir pantai. Terdapat beberapa gunong yang di dalamnya terdapat rimbak yang luas seperti pada gunong Maras dan Menumbing, serta pada kawasan gunong lainnya. Dalam peta-peta lama Eropa beberapa gunong ditulis dengan gunung (G) dan ada juga yang ditulis dengan bukit (Bt). Penulisan nama gunung dan bukit pada peta tentunya berdasarkan toponimi yang berasal dari masyarakat pribumi Bangka. Memang belum jelas perbedaan kenapa ada yang disebut gunong dan ada yang disebut dengan bukit, kemungkinan besar dilihat dari pandangan kosmologis masyarakat, bahwa gunong adalah wilayah tertinggi tempat tinggal rohaniah dan tempat pelaksanaan ritual adat yang sifatnya sakral, misalnya pada masyarakat Mapur di dusun Aikabik, Pejam, Benak dan Tengkalat Bangka, masyarakat memakamkan orang yang meninggal dengan posisi wajah jenazah menghadap ke Gunung Maras dengan penanda Empat Nisan. Selanjutnya ada tradisi di pulau Bangka tentang Taber Gunong dan Ngarak Ketupat Gong seperti yang dilakukan di Gunong Ninek dan Batu Kepale (Pegunungan Permisan). 

BACA JUGA:Gunong Muntai (Mountain)

Selanjutnya Gunong merupakan wilayah bermukimnya roh nenek moyang yang dianggap baik untuk melindungi kampung.  Pada saat ritual Taber Kampung di kampung Tempilang Bangka, yang dilaksanakan satu tahun satu kali, pada malam hari dukun darat atau dukun kampung dan dukun laut melaksanakan upacara Penimbongan. Upacara ini bertujuan memanggil roh nenek moyang yang berperangai baik, yang berada di darat, umumnya bersemayam di gunong di Pulau Bangka untuk melindungi kampung dan isinya, dari gangguan makhluk halus yang berperangai jahat.

Beberapa roh nenek moyang yang dianggap berperangai baik tersebut bermukim di Gunong Panden, yaitu Akek Sekerincing Besi, Akek Simpai, Akek Bejanggut Kawat, Datuk Segenter Alam, Putri Urai Emas, Putri Lepek Panden, dan beberapa roh nenek moyang yang bermukim di Gunong Mares atau Maras, yaitu Sumedang Jati Suara dan Akek Kebudin. Begitu juga dengan Gunong Muntai di Bangka Selatan, Gunong Pading di Bangka Tengah menjadi pusat Kosmologis dan pusat spiritual yang sakral.

Sebagai pulau yang tua (moha), Bangka (wangka) memiliki pusaka saujana berupa bukit atau gunong yang melintang dan membentang dari Barat ke Timur, ibarat penyeimbang atau bandul pulau Bangka yang posisinya membujur dari arah Utara ke Selatan. Dengan kearifannya para leluhur di Pulau Bangka memberikan nama bukit-bukit atau gunong tersebut dalam Bahasa Melayu Bangka mulai dari wilayah Bangka Barat secara berurutan gunong gunong  tersebut yaitu Dulang Pecah, Menumbing, Kukus, Murut, Ketukul, Penajang, Asam, Maras dan Mengkulul di Timur. Sementara itu terdapat beberapa gunong di bagian Tengah pulau Bangka yaitu gunong Pading dan gunong Mangkul berdiri kokoh seperti pasak atau paku bumi Pulau Bangka serta pada wilayah bagian Selatan pulau Bangka juga terdapat gunong yaitu gunong Muntai dan gunong Permis (Permisang) sebagai penyeimbang. Salah satu keunikan Gunong atau bukit di Pulau Bangka adalah posisinya yang selalu beririsan dengan wilayah pesisir pantai sehingga tampak jelas, bahwa gunong atau bukit menjadi bentang dan benteng alam bagi Pulau Bangka dan di samping itu juga berfungsi sebagai penanda alam petunjuk bagi pelayaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: