MOT dan LINAC RSUP Air Anyir Tak Berfungsi? Kajati: Kalau Merugikan Negara, Kita Sidik

MOT dan LINAC RSUP Air Anyir Tak Berfungsi? Kajati: Kalau Merugikan Negara, Kita Sidik

Peralatan MOT untuk Operasi di RSUP Airanyir yang Tak Difungsikan Sejak 2021. --

BABELPOS.ID.- Beberapa peralatan kesehatan (Alkes) canggih bernilai puluhan miliar di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Air Anyir, tampaknya masih 'istirahat' panjang.  

Hal yang pasti, salah satunya modular operating theatre (MOT) seniai Rp 5 miliar lebih --bahkan hampir Rp 6 miliar-- sudah 2 tahun lebih tak terpakai alias sia-sia.

Dugaan yanng muncul, peralatan yang hingga kini belum berdaya guna itu tak hanya MOT.  Alat itu sendiri sudah ada di RSUP sejak 2022, namun hingga 2023 menjelang berakahir belum juga berfungsi? Karena alat tersebut sudah ada di RSUP Air sejak tahun 2022, namun hingga saat ini tak pernah berfungsi.  

BACA JUGA:LINAC Bisa Bikin 'Maling Besar' di RSUP Jadi Semakin 'Besar'

Alat tersebut adalah radio terapi atau Akselerator Linier/Linear Accelerator (LINAC) yang konon nilainya mencapai Rp 50 miliar.

LINAC dikatakan alat yang menghasilkan sinar x berenergi tinggi dengan kemampuan ionisasi tersebut (sinar pengion), berasal dari sumber partikel elektron yang dipercepat dan ditabrakkan pada target logam berat sehingga menghasilkan sinar x berenergi tinggi.

Radioterapi dengan menggunakan LINAC relatif lebih nyaman dan aman dari segi proteksi radiasi selama memenuhi standar dan regulasi yang ditetapkan, 

karena ketika alat dimatikan maka tidak ada radiasi yang terpancar, berbeda dengan sumber radioaktif alami yang terus menerus mengeluarkan radiasi.

BACA JUGA:Pengusutan Indikasi 'Maling Besar' di RSUP, Polres Bangka Periksa Ahli

Persoalannya, alat canggih itu tak berfungsi

Di sisi lain, pengadaan LINAC yang memang lebih muda usianya dibanding MOT itu, mendapat pendampingan dari pihak Kejati.  Apakah karena adanya pendampingan itu berarti proyek menjadi aman?

''Tidak juga.'' ujar warga.

Tak Ada Beban 

Kajati Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Asep Maryono menyatakan, tak ada beban apapun bagi pihaknya meski saat pengadaan proyek dimaksud selaku pendamping.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: