Sukses di SUTERA ke-36, Mualaf Center Ajak Berpartisipasi di Pembangunan Masjid Laksamana Cheng Ho Babel
Kegiatan SUTERA ke-36 di Masjid Azzumar Kacang Pedang.--Ist
Pria ini merupakan seorang pewakif yang sukses mewakafkan tanah seluasnya 7500 meter persegi untuk pembangunan Masjid Laksamana Cheng Ho Pangkalpinang.
Koh Lim bercerita bahwa sejak kecil ia dibesarkan di lingkungan Katolik. Namun atas petujuk hidayah dan kasih sayang dari Allah SWT, ia akhirnya memeluk agama Islam. Bahkan ia juga berhasil mensyahadatkan kedua orang tuanya sebagai seorang muslim.
Pebisnis yang pernah sukses besar dengan usahanya perternakan ayam petelur terbesar di Bangka Belitung serta berbagai usaha lainnya ini juga sedikit bercerita tentang kisah hidupnya. Ia mengaku justeru merasa mendapatkan hidayah Allah SWT untuk istiqomah di jalan Islam setelah ditipu oleh rekan bisnisnya, yang saat itu membuat semua harta kekayaan yang dikumpulkannya sepanjang hidup nyaris habis.
”Setelah bisnis saya jatuh karena ditipu tersebut, tetapi saya kemudian merasa mendapatkan kembali jalan hidup saya untuk bangkit lagi setelah mengenal dan masuk Islam. Bahkan sekarang salah seorang anak saya juga sudah memeluk Islam dan saudara-saudara saya, beberapa teman-teman saya juga sudah banyak yang saya jatuh cinta dan serius mendalami Islam,” kata Ko Halim bercerita.
BACA JUGA:Sekda Basel Digeser. 'Hefi Nuranda' PLH, Eddi Supriadi Di-Staf Ahli-kan?
Kini di masa tuanya, Ko Halim mengaku ingin terus menjadi pribadi yang bermanfaat, dekat dengan Allah SWT melalui upaya mendalami dunia dakwah dan mengajak peran serta kaum mualaf dan seluruh umat muslim lainnya untuk memakmurkan masjid rumah Allah SWT.
Hal ini menjadi salah satu motivasi hidupnya untuk mewakaf tanah saya seluas 7500 meter persegi untuk pembangunan Masjid Laksaman Cheng Ho Bangka Belitung yang sampai sekarang masih sangat membutuhkan dukungan dan dana dari seluruh masyarakat muslim untuk menyelesaikan pembangunannya yang ditaksir mencapai 6 miliar rupiah.
Nama Masjid Laksamana Cheng Ho diambil dari nama salah tokoh pejuang asal China yang gigih menyebarkan agama Islam di Indonesia melalui jalur perdagangan sutera pada masanya.
BACA JUGA:Ahli Hukum UBB Nilai IPM Kesadaran Hukum di Indonesia Sudah Lebih Positif
Menurut Ko Halim, sebenarnya begitu banyak teman-teman yang ingin masuk Islam, tapi mereka kadang juga bingung, karena mungkin mendengar sebelah pihak darti oknum-oknum yang mengotori Islam padahal Islam itu adalah murni, rahmatan lilalamin atau agama rahmat bagi sekalian alam.
Oleh karena itu, ia berharap dengan Program Sutera yang dilakukan oleh Mualaf Center Babel ini juga semakin mampu memberikan motivasi bagi banyak kaum muslim lainnya untuk berpartisipasi dalam infaq amal jariah pembangunan masjid, pusat-pusat pengembangan dakwah dan pendidikan Islam yang lebih baik di Babel.
“Kalau kita istiqomah untuk terus menyampaikan kebenaran tentang Islam, tentang kebenaran tentang ke-EsaanNya, maka yakinlah pertolongan itu juga pasti akan datang dari Allah SWT sendiri,” ujarnya seraya mengamini.
BACA JUGA:Dapuk Nyamen Apri, Mitra Binaan PT Timah Tbk yang Menyediakan Aneka Kuliner Tradisional
Sementara itu, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Ustad H.Johan, S.Ag.,M.Pd, juga mengapresiasi atas Program Subuh On The Road ( SUTRA) ke-36 yang sukses dilaksanakan oleh Yayasan Mualaf Center Indonesia Peduli Bangka Belitung dan Tim Mualaf Center Indonesia Peduli Kota Pangkalpinang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: