Harina Si Janda Tomboy Pembunuh Ayah Kandung, Memang Bandel

 Harina Si Janda Tomboy Pembunuh Ayah Kandung, Memang Bandel

--

BABELPOS.ID. TOBOALI - Harina alias Nos (32) si janda tomboy yang kini jadi tersangka pembunuh Sarkawi (60) ayah kandungnya, dikenal memang bergaya koboy.  

Hal yang cukup mengagetkan, saat dia masuk ke kamar dan menghunus sebilah pisau belati yang ditusukkan ke dada ayahnya.  Menimbulkan pertanyaan, apakah pisau belati itu memang selalu dia bawa dan dia siapkan, sehingga ada di kamarnya?

Di sisi lain, pelaku dengan ayahnya memang kerap cekcok mulut karena peilaku pelaku yang tidak biasa.  

BACA JUGA:Mabok Arak, Buat Janda Tomboy Jadi Pembunuh Ayah Kandung

Bahkan keributan terakhir antara korban dengan pelaku, karena korban selaku ayah menegur dan memarahi korban yang minum dan membawa arak ke rumah.   

Warga sekitar juga mengakui sering melihat pelaku cekcok mulut dengan ayahnya, meski tidak tahu masalahnya apa.  

Memang antara korban, pelaku maupun adiknya yang baru beruur 14 tahun memang tinggal di satu rumah yang sama.  Mereka sudah 7 tahun tinggal di Desa Rias dengan mengontrak rumah yang jadi Tempat Kejadian Perkara (TKP).  

Mereka tinggal bertiga, sedangkan ibunya sudah lama berpisah.  Hanya saja, Harina memang sering berpindah-pindah tempat tinggal di rumah keluarganya dan selama sepekan terakhir, pelaku kembali tinggal di rumah tersebut di Desa Rias.

BACA JUGA: Di Depok Anak Laki-laki Bunuh Ibu. Di Toboali Anak Perempuan Bunuh Bapak

"Pelaku memang bengal, sering ribut tapi masalahnya saya kurang tahu. Pelaku ini kurang menetap di sana, karena dia aktif ke mana-mana, memang beberapa pekan ini pelaku tinggal di sana,” ujar Hermanto, Ketua Rt 01 Desa Rias, Kecamatan Toboali, Bangka Selatan.

Dikatakan Hermanto, perilaku pelaku memang seperti laki laki walaupun ia perempuan.  

Hanya saja, pelaku tidak perah berbuat onar di kampung itu.

"Sedangkan untuk korban dikenal baik di masyarakat dan juga sebagai pengobatan tradisional atau istilahnya kita sebut dukun kampung," tutur Hermanto.

Usai melakukan pembunuhan pelaku tidak lari dari kediaman rumahnya, bahkan pelaku berdiri dengan membawa sebilah pisau di depan rumahnya sembari mengoceh ngoceh tak karuan, diduga pelaku ini dalam keadaan mabuk," ujar hermanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: