DSPPPA Basel Bina Lembaga Penyedia Layanan Bagi Perempuan dan Anak
Pembinaan Lembaga Penyedia Layanan Bagi Perempuan dan Anak Basel.-Ilham -
BABELPOS.ID, TOBOALI - Sebagai bentuk kepedulian terhadap perempuan dan anak yang mengalami kekerasan, Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan (Pemkab Basel) melalui Dinas Sosial Pemberdayaan, Perempuan, Perlindungan Anak (DSPPPA) melaksanakan kegiatan pembinaan kepada lembaga penyedia layanan bagi perempuan dan anak yang membutuhkan perlindungan khusus.
Seperti diketahui permasalahan perempuan dan anak tidak bisa ditangani sendiri, dalam hal ini Pemerintah butuh agen-agen di masyarakat sebagai penyambung lidah atau penghubung komunikasi terkait berbagai permasalahan perempuan dan anak yang terjadi.
BACA JUGA:Kedua Kalinya, Basel Kabupaten Layak Anak Madya
BACA JUGA:Hadiri Kegiatan AKI 2023, Riza: Rendy Menjadi Contoh Anak Muda Basel
Kepala DSPPPA Basel Sumindar mengungkapkan, pelaksanaan kegiatan yakni melakukan pembinaan kepada masyarakat baik secara individu maupun lembaga.
"Makanya DSPPPA Basel sudah kesekian kalinya melaksanakan kegiatan seperti ini, yang mana harus secara kontinyu dan masif," ungkapnya, Kamis (27/07).
"Kegiatan ini merupakan upaya yang terjadwal, sebagai respon atas berbagai peristiwa di masyarakat, karena melindungi perempuan dan anak dari kekerasan adalah fitrah manusia yang ditegaskan dan konstitusi negara. Maka negara wajib hadir dalam segala permasalahan terkait perempuan dan anak," kata Sumindar.
BACA JUGA:Sumindar Tegaskan Tak ada Toleransi Bagi Pelaku Kekerasan Perempuan dan Anak
BACA JUGA:Pantau Posyandu, Debby: Bentuk Kasih Sayang Orang Tua Pada Kesehatan Anak
"Maka dari itu sebagaimana arahan Bupati Basel, bahwa Pemerintah juga menyiapkan layanan khusus pengaduan masyarakat, hingga pendampingan korban dan pemulihan psikologi korban, ketika terjadi peristiwa kekerasan dan pelecehan, dan kita akan selalu on the track," ujarnya.
Menurut Sumindar, kondisi saat ini yang dibutuhkan adalah edukasi parenting bagi masyarakat. Perilaku anak yang menyimpang bahkan cenderung mengarah negatif, sebenarnya juga dipengaruhi oleh pola-pola parenting orang tua.
"Maka disinilah fungsi kegiatan edukasi hari ini, yaitu menjadikan lembaga-lembaga perempuan, lembaga-lembaga sosial, LSM, Media ikut menjadi penyambung lidah pemerintah dalam mencegah kekerasan pada perempuan dan anak," tandasnya. (*)
BACA JUGA:Rumah Aman Anak untuk Mengembalikan Psikologis Korban
BACA JUGA:Kepala DSPPPA Basel Himbau Orang Tua Perketat Pengawasan Anak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: