Fakta Baru dari UMY: Redho Korban Mutilasi Sedang Beasiswa Meneliti Perilaku LGBT

Fakta Baru dari UMY: Redho Korban Mutilasi Sedang Beasiswa Meneliti Perilaku LGBT

Proposal Penelitian yang diajukan Almarhum Redho bersama teman-temannya.-Ist-

BABELPOS.ID - Simpang siur informasi mengenai motif pembunuhan serta perilaku korban mutilasi, Redho Tri Agustian masih berseliweran. 

Namun fakta baru dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengungkap informasi aktivitas keseharian mahasiswa Fakultas Hukum UMY asal Pangkalpinang itu di kampus, yang kemungkinan berkaitan dengan motif kematiannya.

Wakil Rektor V Bidang Kerjasama dan Internasional UMY, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc, mengungkapkan Redho Tri Agustian adalah mahasiswa UMY penerima Dana Hibah Penelitian Mahasiswa, program dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Republik Indonesia Tahun 2023. 

Topik penelitian yang diajukan oleh Almarhum adalah mengenai perilaku menyimpang kaum gay (LGBT).

BACA JUGA:Tak Ada Keanehan Sebelum Redho Menghilang. BB di Kosan Pelaku Diamankan

BACA JUGA:2 Hari Dikabarkan Hilang, WhatsApp Redho Masih Aktif, Pesan Dibaca

Penelitian itu mengharuskan korban mengumpulkan data primer dengan berinteraksi dan memasuki kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan kelompok LGBT. 

Informasi yang didapat Prof. Achmad Nurmandi bahwa Almarhum Redho Tri Agustian mencoba memasuki kelompok atau Individu yang terlibat LGBT melalui media sosial Facebook. 

"Dari fakta-fakta tersebut bisa diyakini bahwa isu-isu miring mengenai Almarhum saat ini bisa dikatakan tidak benar," tegas salah satu Pimpinan di Majelis Dikti dan Litbang PP Muhammadiyah kepada Babel Pos, Minggu (23/7/2023).

BACA JUGA:Jenazah Redho akan Dibawa Pulang, Jika..

BACA JUGA:Kasus Mutilasi di Jogja, UMY Benarkan Redho Mahasiswanya dari Pangkalpinang

Mengingat kedua pelaku pembunuhan adalah seorang penjual kerupuk dan pelayan rumah makan yang keseharian aktifitasnya tidak ada hubungan berimbang dengan aktifitas Redho Tri Agustian sebagai mahasiswa yang aktif berorganisasi, dan sebagai peneliti muda, Prof. Achmad Nurmandi menduga kedua pelaku ini menjadi responden penelitian dari korban.

"Kemungkinan kedua pelaku ini responden penelitian korban tentang LGBT itu," cetus pria asal Belinyu, Bangka ini.

BACA JUGA:Redho Remaja Aktif, Ikut Pramuka, Finalis Duta GenRe Jogja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: