Inflasi Gabungan Dua Kota di Babel Tetap Terjaga, Tanjungpandan Deflasi Terendah se-Sumatera
Faturahman -Agus -
BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Inflasi gabungan dua kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yakni Pangkalpinang dan Tanjungpandan tetap terjaga pada level yang rendah. Bahkan Kota Tanjungpandan mencatat deflasi secara bulanan (mtm) terendah di wilayah Sumatera.
Inflasi gabungan dua kota tersebut sebesar 0,24% (mtm) atau secara tahunan sebesar 2,81% (yoy). Angka inflasi tahunan tersebut lebih rendah dibandingkan angka inflasi nasional yaitu sebesar 3,52%(yoy). Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,84% (ytd).
"Pencapaian inflasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diharapkan dapat mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional sebesar tiga plus satu persen (3+1%-red)," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Kepala Perwakilan, Faturachman, Senin (3/7/2023).
BACA JUGA:Mendagri: Inflasi Bangka Belitung Terendah se-Indonesia
Faturachman menyebut, inflasi bulanan (mtm) gabungan dua kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung utamanya disumbangkan oleh komoditas daging ayam ras, ikan kerisi, dan rokok kretek filter.
Sedangkan inflasi tahunan (yoy), kata dia, terutama bersumber dari komoditas bensin, beras, dan rokok kretek filter.
"Sebaliknya, komoditas yang memberikan andil deflasi bulanan adalah angkutan udara, kangkung, cumi-cumi, ikan kembung, dan bensin," jelas Faturachman.
BACA JUGA:Inflasi Terkendali, Wako Molen Apresiasi Kerja Keras Bersama
Secara spasial, dikatakan Faturacuman, Kota Pangkalpinang mengalami inflasi bulanan sebesar 0,40% (mtm) atau secara tahunan sebesar 2,57% (yoy) dengan IHK 114,62. Inflasi secara bulanan (mtm) terutama bersumber dari komoditas daging ayam ras, rokok kretek filter, dan cumi-cumi. Sedangkan inflasi tahunan (yoy) terutama bersumber dari komoditas bensin, beras, dan rokok kretek filter.
Sementara itu, lanjut Faturachman Kota Tanjungpandan mengalami deflasi bulanan 0,03% (mtm) atau secara tahunan inflasi sebesar 3,23% (yoy) dengan IHK 119,72. Deflasi bulanan terutama bersumber dari komoditas cumi-cumi, angkutan udara, dan kangkung. Sedangkan andil inflasi tahunan bersumber dari komoditas bensin, beras, dan rokok kretek filter.
"Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus memperkuat program-program pengendalian agar angka inflasi tetap terkendali. Pemerintah Daerah, TPID, dan Bulog terus menggalakkan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras, sidak pasar, operasi pasar/pasar murah, perluasan Kerja sama Antar Daerah (KAD) baik intra maupun antarprovinsi bersinergi dengan stakeholders terkait. Upaya pengendalian inflasi menjelang HBKN dan libur sekolah dikoordinir melalui pelaksanaan High Level Meeting TPID pada 21 Juni 2023 untuk mengantisipasi risiko inflasi ke depan," tutur Faturachman.
BACA JUGA:Agenda Pengendalian Inflasi Masa Depan
Dalam rangka mendukung program Badan Pangan Nasional dan Bulog, lebih lanjut Faturachman, Pemerintah Daerah telah melakukan launching Gerakan Pangan Murah (GPM) pada 26 Juni 2023 secara serentak di 3 titik lokasi melalui penyediaan 6 ton beras dan berbagai komoditas pangan lainnya.
Pemerintah Provinsi Bangka Belitung juga kembali melaksanakan operasi pasar murah skema subsidi dengan memanfaatkan Dana Insentif Daerah yang akan dilakukan di 16 titik yang mencakup 7 Kab/Kota se-Babel hingga akhir tahun 2023. Acara launching perdana operasi pasar murah skema subsidi telah diselenggarakan pada 23 Juni 2023 di kota Pangkalpinang bersinergi dengan BI, Bulog, dan Satgas Pangan Polda Babel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: