BI Gelar BEF 2023, Dorong Kemandirian Pangan di Babel

BI Gelar BEF 2023, Dorong Kemandirian Pangan di Babel

--

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Bangka Belitung menggelar Babel Economic Forum (BEF) 2023 di Novotel Bangka Hotel & Convention Center, Senin (26/6/2023). 

Kegiatan yang mengusung tema "Mendorong Kemandirian Pangan di Kepulauan Bangka Belitung" dibuka secara resmi oleh Penjabat Gubernur Babel Suganda Pendapotan Pasaribu.

Agenda rutin tahunan kali ini menghadirkan sejumlah narasumber yakni Co-Faunder dan CEO EFTILU Garut Rizal Fahreza, Guru Besar UNILA dan Ekonom Senior INDEF  Prof Dr Ir Bustanul Arifin, Koordinator Kelompok Neraca Pangan BAPANAS Ir Hasanuddin Rumra, Ketua Kelompok Bernard Bandung Pipit Candra dengan moderator Emil Faizza. 

Turut hadir sejumlah kepala satker provinsi, kabupaten/kota, pimpinan perbankan, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Babel, pimpinan instansi vertikal dan para pelaku ekonomi di Provinsi Bangka Belitung. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Bangka Belitung, Faturachman menyampaikan bahwa sebelumnya BI Babel sudah melaksanakan Pre-Event Babel Economic Forum (BEF) tema “Recent Economic Development Bangka Belitung dan Potensi Pengembangan Ekonomi Hijau yang Berkelanjutan” pada 22 Mei 2023 lalu. 

Dikatakan Faturachman, BEF  merupakan agenda tahunan Bank Indonesia khususnya Perwakilan BI Babel dalam rangka diseminasi informasi terkini mengenai perkembangan dan outlook perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kepada seluruh stakeholder. 

Tahun ini, kata Faturachman, BEF mengusung tema Mendorong Kemandirian Pangan di Kepulauan Bangka Belitung. 

"Tema ini sengaja kita angkat karena kemandirian pangan merupakan upaya yang sedang dan terus menerus kita capai," ujar Faturachman. 

Sebelum menyampaikan perkembangan terkini ekonomi Bangka Belitung, dalam kesempatan ini Faturachman kembali mengutip statement yang kerap kali disebutkan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yakni tiga kunci ketahanan ekonomi suatu bangsa adalah energi, pangan, dan digitalisasi.

Faturachman menyakini bahwa tiga aspek tersebut akan membuat negara atau suatu wilayah itu menjadi lebih kuat. Demikian juga untuk di Bangka Belitung, jika tiga aspek tersebut betul-betul berjalan dengan baik maka Babel akan menjadi lebih kuat.

“Dalam ketahanan energi diperlukan pengembangan energ hijau, sementara ketahanan pangan dapat didorong dengan urban farming, dan digitalisasi diperlukan inovasi yang terus menerus,” kata Faturachman.

Faturachman melanjutkan, terkait perkembangan perekonomian Bangka Belitung, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bangka Belitung pada triwulan I 2023 tumbuh sebesar 4,37 (yoy), tetap tumbuh meskipun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,44 (yoy) disebabkan oleh penurunan kinerja ekspor timah seiring dengan harga timah internasional yang tidak setinggi tahun sebelumnya. 

Sementara pertumbuhan ekonomi Babel didorong oleh peningkatan kinerja LU utama yaitu Pertanian dan industri Pengolahan. Pangsa pertanian terus mengalami peningkatan dalam 10 tahun terakhir.

Kemudian Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Bangka Belitung Tahun 2022, menempati peringkat ke-19 dan masuk dalam kategori "tahan". Indeks ketahanan pangan ini meningkat dari tahun sebelumnya (peringkat 21).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: